TEMPO Interaktif, New York - Wanita kaya penyendiri asal Amerika Serikat, Huguette Clark, yang mati pada usia 104 tahun itu meninggalkan wasiat yang mengejutkan dunia.
Serupa film Holywood, ia menyumbangkan seluruh hartanya, yaitu sekitar US$ 400 juta atau sekitar 3,5 triliun untuk kegiatan amal tanpa meninggalkan sepeser pun untuk saudaranya.
Sebagian besar uang tersebut Clark dedikasikan untuk membangun yayasan seni. Adapun sebagian kecil dari uang itu, ia sisihkan untuk orang-orang yang dianggapnya berjasa merawat hidupnya.
Misalnya, Hadassah Peri, seorang perawat di Rumah Sakit New York itu diganjar warisan US$ 38 juta atau Rp 326,6 miliar. US$ 1 juta untuk penasihatnya dan US$ 100 ribu untuk dokter.
"Nyonya Clark sudah seperti teman bagi saya," kata Hadassah Peri, 61 tahun, dalam msnbc.com, 23 Juni 2011. Clark meninggal sebulan lalu setelah 20 tahun dirawat di rumah sakit.
Selama itu, perawat Peri-lah yang membantunya beraktivitas. "Nyonya menghabiskan banyak waktu denganku," kata Peri.
Clark adalah putri dari Senator Montana William Clark, yang pernah menjadi orang kedua terkaya di Amerika.
Nah, kekayaan yang dimilikinya itu ia dapatkan dari orang tuanya yang pernah menguasai perusahaan tembaga di Amerika. Sayang, Clark tidak memiliki anak.
RUDY