TEMPO Interaktif, Berlin - Jerman dilanda wabah E coli. Akibat wabah ini, sebanyak 29 orang tewas dan hampir 3000 orang sakit. Setelah dilakukan investigasi, Jerman memastikan wabah ini berasal dari kecambah atau toge.
Kepala Pengendalian Penyakit Nasional Reinhard Burge menyatakan meski hasil tes kecambah dari pertanian di Lower Saxony tidak menunjukkan hasil positif, investigasi epidemiologi memperlihatkan pola penyebaran yang dapat menjadi bukti untuk menyimpulkan kecambah menjadi sumber E coli.
Seperti yang dikutip oleh The Telegraph, Jumat 10 Juni 2011, lembaganya mencabut kesimpulan sebelumnya bahwa mentimun, tomat, dan selada yang menjadi sumber E coli.
Jerman sempat menyalahkan mentimun asal Spanyol sebelum memperluas peringatan tentang bahaya sayuran mentah. Peringatan itu menimbulkan kepanikan secara luas di penjuru Eropa hingga menghancurkan industri pertanian. Akibatnya Jerman mendapatkan peringatan keras karena membuat klaim sepihak.
Komisi Keamanan Makanan Uni Eropa John Dalli menyebut Jerman telah memberikan peringatan tanpa verifikasi hingga mengakibatkan kepanikan konsumen. Akibatnya, petani Eropa mengalami kerugian hingga Rp 2,4 triliun per minggu.
"Sangat penting agar pemerintah tidak terburu-buru dalam memberikan informasi tentang sumber wabah, apalagi jika tidak terbukti secara ilmiah," kata John. Hal itu menimbulkan ketakutan dan masalah produksi makanan. Informasi yang prematur harus diberikan secara hati-hati.
THE TELEGRAPH | AQIDA