TEMPO Interaktif, Marjah, Afganistan - Pasukan yang dipimpin Amerika mengontrol jalan-jalan utama dan pasar di Marjah, namun pertempuran masih berkobar di tempat lain di bagian selatan kota pertanian itu.
Seorang jenderal Marinir mengatakan Marinir dan tentara Afganistan menghadapi posisi Taliban yang lebih baik dan penembak jitu yang lebih terampil pada hari keenam serangan itu. Hal itu menunjukkan perlawanan Taliban masih jauh dari hancur. Seorang jenderal Inggris mengatakan serangan itu membutuhkan satu bulan lagi untuk mengamankan kota.
NATO mengatakan enam anggota pasukan internasional meninggal Kamis, menyebabkan jumlah pasukan sekutu yang tewas dalam serangan itu menjadi 11 tentara NATO dan seorang tentara Afganistan. Koalisi internasional tidak mengungkapkan kebangsaan mereka, tapi Departemen Pertahanan Inggris mengatakan dua tentara Inggris di antara korban tewas.
Tidak ada angka tepat kematian Taliban yang dilaporkan, namun pejabat Marinir senior mengatakan laporan intelijen menunjukkan lebih dari 120 sudah meninggal.
Brigadir Jenderal Larry Nicholson, Komandan Marinir AS di Marjah, mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasukan sekutu telah menguasai jalan-jalan utama, jembatan dan pusat pemerintahan di Marjah, sebuah kota dengan 80 ribu penduduk yang terletak 360 mil (610 kilometer) barat daya Kabul .
Serangan di Marjah adalah yang terbesar sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada 2001, dan menjadi ujian bagi strategi Presiden Barack Obama untuk membalikkan kebangkitan Taliban sekaligus melindungi warga sipil.
AP | EZ