Menurut badan sumber intelijen Amerika, peluru kendali tersebut menghantam desa Shana Kuwara di Waziristan Utara. Salah seorang saksi mata Ahmed Noor Wazir mengaku melihat petugas keamanan setempat mengusung tiga jenazah dari lokasi jatuhnya peluru kendali.
Wilayah perbatasan tersebut merupakan tempat pelarian para militan Taliban, yang terpukul mundur dari pertempuran dengan pasukan anti Taliban. Serangan udara ke Waziristan Utara itu merupakan kali ketiga sejak pertengahan Oktober lalu.
Pihak Amerika mulai menahan sedikit demi sedikit serangan udara ke Waziristan, setelah banyak muncul kelompok anti Amerika di Pakistan. Kelompok anti Amerika menganggap negara adikuasa itu mencoba ikut campur dalam pertahanan negara Pakistan.
Mereka juga protes, karena serangan udara tersebut kerap membunuh orang yang tak bersalah. Meski begitu, Amerika tetap mengerahkan pasukan udaranya, meluncurkan peluru kendali ke daerah para pemberontak Pakistan.
AP/ANGIOLA HARRY