Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapakah yang Disebut Yahudi Itu?

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah sekolah swasta Yahudi di Inggris memancing polemik karena persoalan siapa yang bisa diterima menjadi murid mereka. Seorang murid berayah Yahudi  karena keturunan, dan ibunya Yahudi karena pindah agama, ditolak masuk.

Kasus ini sekarang sedang dibahas di Mahkamah Agung Inggris. Isunya dimulai saat ke sekolah menengah Yahudi terkemuka, Jews' Free School, menolak para siswa karena dianggap "kurang" Yahudi. 

Sekolah itu berdiri pada 1732 dan menjadi salah satu lembaga Yahudi dihormati di wilayah London utara. Murid sekolah itu 1.900 dan pendaftarnya jauh lebih banyak lagi.

Berdasarkan peraturan sekolah, hanya murid Yahudi--dengan yakni yang beribu Yahudi--bisa diterima. Seorang siswi, hanya disebut namanya sebagai "M" ditolak karena ibunya semula bukan Yahudi.

Ibu M pindah ke Yahudi, ikut suaminya. Tapi, saat pindah ke Yahudi, ia disahkah oleh sinagoga sinagoga bermazab liberal. Padahal sekolah dikendalikan oleh mazab Ortodoks yang tidak mengakui sinagoga liberal. Artinya, si ibu bukan Yahudi dan anaknya, berarti, bukan Yahudi juga.

"Karena ibu M berpindah agama di sinagoga progresif, bukan Ortodoks, maka ia tidak Yahudi," ungkap pihak sekolah. "Karena itu ia, maupun anaknya, juga bukan Yahudi."

Karena bukan Yahudi, sekolah kemudian menolak. Tapi keluarga M kemudian melakukan gugatan. Di pengadilan, keluarga M kalah, tapi pengadilan banding memenangkan mereka pada pertengahan tahun lalu.

Menurut pengadilan banding, kebijakan pihak sekolah itu dianggap diskriminatif terhadap ras ras atau etnis, bukan agama, karena si anak diterima berdasarkan agama ibunya. Jika keputusan sekolah dianggap karena agama, tidak masalah. Tapi jika dianggap karena soal ras atau etnis, maka tidak sah.

Persoalannya sekolah, menurut pengadilan banding, tidak mendasarkan keputusan pada apakah M itu Yahudi atau mempraktekkan ajaran Yahudi tapi masalah ibunya. Apakah ibunya Yahudi atau tidak. Jika peraturannya seperti ini, kata Mahkamah Agung, bisa dianggap keputusan karena soal ras atau etnis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Persyaratakan bahwa apakah seorang murid diterima itu berdasarkan bahwa ibunya harus Yahudi--baik lewat keturunan atau konversi--bisa dianggap seleksi berdasarkan etnis yang bertentangan dengan UU Hubungan Ras," ungkap pengadilan banding.

Mahkamah Agung menyatakan bahwa cukup fair jika sekolah Yahudi memberi pintu lebih lebar pada anak Yahudi, tapi kriteria pendaftaran tidak boleh karena hubungan keluarga. Kriteria, katanya, "Harus pada kepercayaan, apapun definisinya."

Mahkamah Agung kemudian menyatakan bahwa sekolah Kristen, sebagai contoh lain, juga tidak boleh menolak murid dengan alasan orang tuanya Yahudi meski si murid itu mempraktikkan ajaran Kristen.

Sekolah menolak keputusan sidang banding membawa masalah ke Mahkamah Agung. Mahkamah Agung diperkirakan akan memberi keputusan sebelum akhir tahun ini. Sidang di Mahkamah Agung sendiri sudah selesai akhir bulan silam.

Keputusan ini bisa berpengaruh tidak hanya bagi sekitar 300 ribu warga Yahudi di Inggris, tapi juga sekolah-sekolah swasta berdasar agama lain.

NYT/NURKHOIRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

11 Desember 2017

Seorang pria Yahudi Ultra Orthodox Jewish meninggalkan pemakaman di Gunung Olive, dengan latar kota tua Yerusalem dan Dome of the Rock, pada Meret 2011. REUTERS/Denis Sinyakov
Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

Polisi Swedia menangkap tiga orang bertopeng yang berusaha membakar tempat ibadah umat Yahudi atau sinagoga di kota Gothenburg.


Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

15 September 2017

Satu keluarga Yahudi menggunakan kostum superhero pada perayaan liburan Purim di Ashkelon, Israel, 12 Maret 2017. Liburan Purim merupakan perayaan keselamatan orang-orang Yahudi dari genosida di Persia kuno. REUTERS/Amir Cohen
Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

Pelarangan yang disampaikan oleh Biro Israel itu menjelang musim liburan di negeri tersebut.


Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

17 Agustus 2017

news.com.au
Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

Papan pemberitahuan di satu hotel di Swiss menimbulkan amarah kaum Yahudi dan pemerintah Israel.


Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

1 Agustus 2017

Ribuan umat Yahudi mengikuti doa bersama jelang Hari Suci Paskah di depan Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, Israel, 13 April 2017. REUTERS
Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

Pada akhir 2017, lembaga internasional Kristen-Yahudi berharap sekitar 100 imigran Venezuela bisa masuk ke Israel.


Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

20 November 2016

Presiden AS, Barack Obama bersalaman dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Washington, AS, 10 November 2016. AP Photo
Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

Yahudi menolak rencana pendataan muslim di AS. Jika Trump memberlakukannya, tokoh Yahudi terkenal ini akan mendaftarkan diri sebagai muslim.


Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

25 November 2015

Pria Yahudi Ultra Ortodoks mengamati adanya noda pada daun palem sawit jelang persiapan untuk hari raya Yahudi, Sukkot di Bnei Brak, dekat Tel Aviv, Israel, 24 September 2015. Perayaan Sukkot dimulai saat matahari terbenam pada hari Ahad esok. REUTERS/Baz Ratner
Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

Kemenangan pihak ultra-ortodoks pendukung PM Netanyahu.


Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

28 Mei 2015

international-driver.com
Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

"Larangan kejam [dari] kekuasaan dan kontrol semena-mena laki-laki atas perempuan."


Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

18 Februari 2015

sejumlah anak muda Yahudi menghadiri upacara peringatan bagi korban kekerasan di depan Sinagog di Wina, Austria, Sabtu (9/11). Sabtu 9 November 2013 menandai 75 tahun peringatan 'Kristallnacht' atau 'malam pecahan kaca' di mana Nazi melakukan gelombang kekerasan anti Yahudi di jalanan Wina dan kota-kota lainnya pada tahun 1938 di Austria dan Jerman. REUTERS/Leonhard Foeger
Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

Wartawan Yahudi Zvika Klein mengatakan semakin jauh dari tempat wisata, ia menyaksikan tatap penuh kebencian, pernyataan perang, dan permusuhan.


Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

16 Februari 2015

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. AP/Sebastian Scheiner
Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

Netanyahu meminta warga Yahudi pindah pasca-serangan di Denmark dan Paris.


Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

8 Agustus 2014

Warga mengikuti aksi diam dalam rangka peringatan 75 tahun 'malam pecahan kaca' di Berlin, Jerman, Sabtu (9/11). Pada 9 November 1939, Nazi melakukan gelombang serangan di Jerman dan Austria, menghancurkan jendela, membakar sejumlah sinagog, melakukan perusakan rumah, dan menjarah toko milik kaum Yahudi. AP/Markus Schreiber
Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

Protes anti-semit meningkat hampir di seluruh penjuru dunia.