TEMPO Interaktif, Washington - Negara Eropa mau tidak mau harus ikut menambah pasukannya ke Afganistan, seperti yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di negaranya, kata para anggota nomisi negara Eropa.
Padahal berdasarkan jajak pendapat di Eropa, keputusan penambahan pasukan dinilai tidak populer. Masyarakat justru menginginkan penarikan pasukan dari Afganistan. Sayangnya hal itu tak didukung Amerika dan pimpinan NATO, yang memerintahkan penambahan pasukan non organik hingga 40.000 unit, sebagai wujud strategi baru melawan pasukan Taliban dan al-Qaeda.
Saat ini di Afganistan terdapat 62.000 unit pasukan Amerika dan 42.000 unit pasukan gabungan, yang setengahnya didominasi pasukan gabungan negara Eropa yakni Britania, Jerman, Perancis, Italia dan Polandia.
"Sebenarnya masyarakat Eropa sangat tidak menginginkan penambahan pasukan ke Afganistan," kata Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso di Washington.
Kementrian Eropa mengatakan, saat utusan negara NATO akan berkunjung Desember mendatang, pihaknya sudah mengira akan ada perjanjian penambahan pasukan. Menurut Barroso, kunjungan NATO ke Eropa akan membahas tentang strategi peningkatan kemampuan pasukan bersama Obama.
REUTERS/ANGIOLA HARRY