TEMPO Interaktif, Paris - Prancis tidak akan mengirim pasukan tambahan ke Afganistan dan lebih berharap tentara Afgan diperbesar, kata Presiden Nicolas Sarkozy dalam sebuah wawancara, Kamis.
Sarkozy mengatakan hal itu saat Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mengirim tambahan hingga 40 ribu pasukan ke Afganistan dan telah meminta sekutu NATO-nya untuk menambah pasukan guna menghadapi Taliban.
Meski Inggris mengumumkan bahwa negara itu siap mengirimkan 500 pasukan tambahan, Sarkozy mengatakan pada harian Le Figaro bahwa dia berkukuh pada janjinya untuk tidak mengirim pasukan tambahan.
"Apakah perlu bertahan di Afganistan? Saya mengatakan ya. Dan bertahan untuk menang. Jika kita pergi, Pakistan, negara yang memiliki nuklir, akan terancam. Namun, Prancis tidak akan mengirim satu tambahan tentara pun," ujar Sarkozy.
"Pendapat saya bahwa harus ada lebih banyak tentara Afgan. Mereka adalah yang terbaik untuk memenangkan perang ini, karena ini adalah negeri mereka," ujarnya seraya menambahkan bahwa imbalan yang lebih baik diperlukan untuk mencegah mereka desersi ke Taliban.
Kekuatan Barat telah diuji dengan meningkatnya korban di Afganistan, di mana serangan Taliban telah mencapai level tertingginya sejak mereka digulingkan pada akhir 2001.
Lebih dari 40 negara mengirimkan pasukannya di bawah kekuatan NATO, dengan Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Polandia menjadi kontributor Eropa terbesar, yang menyumbangkan 21 ribu pasukan. Prancis sendiri menyumbang sekitar 3.000 pasukan di sana.
Pasukan Amerika terus meningkat dan diperkirakan akan mencapai 68 ribu pada akhir tahun ini.
REUTERS | ERWIN Z