TEMPO Interaktif, Kabul - Bom menewaskan empat tentara NATO Senin - dua orang Amerika dan dua orang Inggris - sekaligus mengakhiri bulan paling mematikan bagi pasukan Amerika. Sementara komandan NATO menyerukan strategi baru untuk menghadapi Taliban.
Militer Amerika mengatakan dua orang Amerika tewas dalam ledakan terpisah di selatan Afghanistan, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Kematian itu menyebabkan jumlah total kematian tentara Amerika menjadi 47 dalam perang Afganistan di bulan Agustus atau tiga korban lebih banyak dari Juli yang sebelumnya menjadi bulan paling mematikan.
Di London, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dua tentara Inggris tewas oleh bom dalam sebuah patroli di sebelah utara Lashkar Gah, Afghanistan selatan, tempat yang dikunjungi Perdana Menteri Gordon Brown minggu lalu saat dia menjanjikan bantuan untuk pasukannya.
Korban jiwa di pihak Amerika telah meningkat sejak Presiden Barack Obama memerintahkan 21 ribu lebih pasukan Amerika ke Afganistan, yang mengalihkan fokus perang dari Irak ke negara ini di mana konflik global mulai berlangsung hampir delapan tahun lalu.
Sejak pasukan tambahan tiba musim semi lalu, kematian tentara Amerika telah naik dari enam di bulan April hingga 12 Mei, 24 pada bulan Juni, hingga lebih dari 40 selama dua bulan berikutnya saat pasukan Amerika masuk ke dalam wilayah yang lama berada di bawah pemerintahan Taliban.
Korban terbaru terjadi saat komandan puncak Amerika dan NATO Jenderal Stanley McChrystal mengirim tinjauan strategis perang Afgan ke markas Pentagon dan NATO.
"Situasi di Afganistan serius, tetapi keberhasilan dapat dicapai dan menuntut strategi pelaksanaan yang telah direvisi, komitmen dan ketetapan hati, dan meningkatkan kesatuan usaha," McChrystal mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates memerintahkan tinjauan 60-hari untuk mengevaluasi memburuknya situasi keamanan di Afghanistan yang berlangsung cepat.
McChrystal tidak meminta lebih banyak pasukan, tetapi diharapkan untuk melakukannya dalam permintaan terpisah dalam beberapa minggu ini, kata dua pejabat NATO.
Amerika telah menempatkan sekitar 62 ribu tentara di Afganistan, yang merupakan sebuah rekor, dan akan menempatkan hingga 68 ribu pasukan pada akhir tahun. Secara total ada lebih dari 100 ribu pasukan AS dan NATO di negara itu. Sementara, ada sekitar 250 ribu pasukan internasional di Irak selama invasi tahun 2003.
AP | ERWIN Z