“Ini adalah kasus pertama di negara ini," ujar Dr Adisorn Phattaradul, direktur rumah sakit Chulalongkorn, yang menambahkan bahwa ibu berusia 24 tahun berasal dari Provinsi Ratchaburi.
Setelah bayi lahir sebelum waktunya, Selasa lalu, ibunya ternyata mengidap virus tipe A (H1N1) influenza sebelum akhirnya dipindahkan ke Chulalongkorn – sekolah medis terkemuka di Thailand- untuk mendapatkan perawatan khusus.
Dia kini dalam kondisi kritis dengan radang paru-paru yang parah. Dokter mengatakan virus telah menyebar ke paru-paru dan pernafasannya harus mendapat bantuan di unit perawatan intensif. Mereka telah memberikan pasien obat virus dan obat tidur untuk membantu pemulihan.
Sementara itu, bayi yang baru lahir dirawat di dalam inkubator dan bayi juga telah diberikan obat antivirus. Dokter mengatakan paru-parunya sudah biasa, tetapi mereka khawatir virus itu dapat mempengaruhi otak.
Dr Lelanee Paitoonpong, seorang pakar penyakit menular dari Universitas Chulalongkorn berkata: "Ibu ke anak dalam transmisi tipe A (H1N1) flu dalam hal ini hanya asumsi.”
Dia mengatakan untuk mengurangi risiko parah mendapatkan penyakit flu, ibu hamil harus menghindari kontak atau dekat dengan orang-orang dengan gejala flu. Mereka juga harus mengenakan masker wajah untuk mencegah infeksi.
Sampai saat ini, Thailand telah melaporkan ada 6.776 kasus korban virus flu babi yang telah membunuh 44 korban dalam skala nasional.
THE NATION | ANN| NUR HARYANTO