Pengajar di Princeton University Amerika Serikat dan kolumnis di Harian New York Times itu mengatakan “skenario yang saya khawatirkan adalah sama dengan kerugian ekonomi Jepang tahun 1990 di mana tingkat bunga dan inflasi turun hingga nol persen dan tidak ada tanda-tanda kepulihan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Yang lebih berbahaya, Krugman mengatakan, ia memprediksi beberapa negara di kawasan eropa yang bermasalah akan mengalami krisis yang parah. Krugman mengatakan “kita melihat karakteristik krisis seperti yang (pernah) dialami Argentina dan Indonesia.”
Krugman yang pernah memperkirakan bahwa Amerika Serikat harus mencari dana minimal 4 persen dari Produk Domestik Brutonya untuk mengatasi krisis mengatakan jumlah itu mungkin tidak lagi cukup untuk menghentikan krisis akibat kredit macet. Persentase dana yang memadai untuk menghentikan krisis finansial saat ini berdasarkan perhitungan terbaru adalah 10 hingga 15 persen dari PDB AS. PDB AS berdasarkan estimasi 2008 adalah US$ 14,33 triliun.
Bulan oktober lalu sebulan sebelum pemilu AS, parlemen AS menyetujui bantuan likuiditas sebesar US$ 700 miliar bagi bank-bank AS yang kekurangan uang. Mingguan The Economist pernah menulis dalam salah satu edisinya pada bulan September bahwa dana sebesar itu bisa membiayai perang AS di Irak.
AFP | RONALD