TEMPO Interaktif, Washington:Presiden Yudhoyono menyatakan dirinya telah melakukan pilihan kebijakan dalam mengatasi masalah krisis ekonomi nasional. “Saya telah memutuskan untuk tidak memilih kebijakkan format IMF,” kata Yudhoyono saat memberi keterangan pers di Hotel Ritz Carlton, Wasington DC, Sabtu (16/11) sore.
Pernyataan ini diutarakan Presiden Yudhoyono saat menjawab pertanyaan wartawan apakah Indonesia akan mengikuti jejak beberapa negara yang terkena krisis seperti Iceland, Ukrainia dan Pakistan, yang masuk klinik IMF. “Kita punya pengalaman yang tak pas sepuluh tahun silam, tentu kita perlu belajar dari pengalaman itu,” ujar Yudhoyono.
Secara pribadi Yudhyono mengusulkan kepada IMF, "Agar tak menggunakan satu resep untuk semua keadaan, tapi lebih mempertimbangkan juga berbagai kondisi nyata yang ada di lapangan,” katanya
Menurut Yudhoyono, masih banyak cara yang dapat dilakukan Indonesia untuk mengatasi krisis ekonomi saat ini. “Misalnya dengan memberikan stimulus pada ekonomi,” katanya. Pendanaan stimulus itu dapat saja diambil dari pundi cadangan pemerintah, “Selama cadangan devisa kita masih aman”.
Itu sebabnya dia mengimbau kepada pemerintah daerah untuk membelanjakan dana pembangunan mereka yang masih tersimpan di bank. “Saya dengar rumor jumlahnya sampai Rp 75 triliun, ini kan lebih baik dibelanjakan untuk menggairahkan perekonomian,” katanya.
Bambang Harymurti