TEMPO.CO, Jakarta: Setelah memenggal dan membakar hidup-hidup orang yang dianggap musuhnya, milisi ISIS juga menggunakan senjata kimia. Pemerintah Irak menuding ISIS menggunakan senjata kimia ketika menggembur pasukan Kurdi di wilayah Mosul, dekat perbatasan Suriah.
Aparat Irak menemukan 20 tabung gas mencurigakan di dalam sebuah truk yang berada di dekat medan baku tembak, Sabtu, 14 Maret 2015.
Dewan Kurdi memperlihatkan video kepada jurnalis ihwal tuduhan tersebut. Seperti yang dilansir Fox News, truk itu meluncur menghampiri asal tembakan pasukan kurdi. Truk tersebut ditembaki pasukan Kurdi hingga meledak.
Ketika meledak meletup asap berwarna putih seperti awan. “Belasan pasukan kami sedang dirawat karena pusing, mual, muntah, dan lemas karenanya,” ujar juru bicara pemerintah yang tak disebutkan namanya. “Menggunakan senjata kimia adalah bukti bahwa ISIS sudah kehabisan taktik dan merasa putus asa,”
Diduga ISIS menggunakan senjata itu dari bahan kimia industri klorin. Zat beracun ini pertama kali digunakan pada Perang Dunia I. Efek gas klorin menyebabkan korban sesak napas hingga tewas.
Kasus penggunaan senjata kimia ini bukan yang pertama kali digunakan ISIS. Oktober 2014, ISIS juga kedapatan menggunakan senjata yang sama di Kota Balad dan Duluiya.
Bahkan pada 2007, pasukan teroris Al-Qaeda meledakkan bom bunuh diri menggunakan truk tanker di Anbar. Kejadian itu membunuh dua anggota polisi dan lebih dari 350 warga sipil harus dirawat. Pasukan tersebut yang kemudian menjadi militan ISIS.
FOX NEWS | ANDI RUSLI