TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin, 20 Juni 2022, menyebut sanksi-sanksi dari Barat pada Rusia telah membuat pengiriman gas Rusia ke Jerman lewat jalur pipa gas Nord Stream, terhenti. Peskov mengingatkan Rusia masih menjadi suplier yang paling bisa diandalkan, namun sejumlah larangan telah membuat pengiriman secara teknis sulit dilakukan.
Ucapan Peskov itu untuk mengomentari kondisi akhir pekan lalu, di mana suplai gas ke Uni Eropa berkurang karena pemberlakuan larangan-larangan sehingga berdampak pada pengiriman.
“Dari sisi teknologi dan infrasturktur mekanikal jalur pipa terkena dampaknya karena sanksi-sanksi yang diberlakukan oleh Uni Eropa. Sejumlah fasilitas pemompaan dan komponen lain seperti turbin harus menjalani perawatan. Namun turbin tidak bisa dikembalikan, maka itu negara-negara Eropa tidak mengembalikannya,” kata Peskov.
Proyek Nord Stream 2 [Sputniknews]
BUMN milik Rusia Gazprom sudah memangkas jumlah suplai gas ke Jerman yang melalui Nord Stream pada akhir pekan lalu sampai 60 persen. Penyebabnya karena Siemens Energy gagal mengembalikan peralatan ke pusat kompresor tepat waktu setelah dikirim ke Kanada untuk diperbaiki.
Sedangkan Siemens Energy beralasan tidak bisa mengembalikan komponen itu tepat waktu karena Kanada menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Berlin menyebut keputusan Gazprom tersebut bermuatan politik.
“Tidak ada yang perlu dipompa. Ini adalah krisis yang diciptakan oleh Uni Eropa. Kami punya gas yang siap untuk dikirim, namun Eropa harus memulangkan dulu hardware-nya dan memperbaiki hardware tersebut sesuai komitmen mereka,” kata Peskov.
Sumber: RT.com
Baca juga: Hari Ini di Tahun 1991, Berlin Resmi Kembali Jadi Ibu Kota Jerman
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.