TEMPO Interaktif, Jakarta:Korea Utara siap melakukan six way talks atau perundingan enam pihak. Perundingan itu akan membahas masalah krisis nuklir di negaranya. Enam negara yang terlibat perundingan antara lain Amerika Serikat, Korea Utara, Cina, Korea Selatan, Rusia, dan Jepang. Hal ini disampaikan Marty Natalegawa, juru bicara Departemen Luar Negeri, saat media briefing di Departemen Luar Negeri, Jumat (1/8).
Bagaimana sikap Indonesia? Menurut Marty, Indonesia mendukung perundingan tersebut. Sebagai ketua ASEAN Regional Forum, Indonesia tidak bisa lepas tangan. Namun Indonesia tidak berpretensi menjadi fasilitator ataupun mediator dalam perundingan. Keengganan Indonesia menjadi mediator karena perundingan ini menyangkut masalah pelik. Kita mengetahui keterbatasan peranan Indonesia, katanya. Sebab peranan ASEAN Regional Forum belum untuk mencapai conflict resolution. Masih dalam tahap confidence building, katanya.
Cina merupakan negara yang memperjuangkan berlangsungnya perundingan ini. Upaya itu, kini sudah mulai membuahkan hasil dengan kesediaan Korea Utara untuk menerima six way talks. Hasan mengakui, Menteri luar negeri Cina pernah menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Hasan Wirajuda, tentang langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menghadapi masalah krisis nuklir ini. Pertemuan itu berlangsung di Bali memanfaatkan momen ASEM 2003 atau forum konsultasi negara-negara ASEAN dengan Uni Eropa. (Listi Fitria - TNR)