Kantor Lotte dan SK Group di Korea Selatan Digerebek

Reporter

Kamis, 24 November 2016 17:57 WIB

Ratusan warga Korea Selatan membentangkan poster saat melakukan aksi protes menuntuk pengunduran diri Presiden Park Geun-hye di Seoul, Korea Selatan, 12 November 2016. Park sejauh ini sudah menyampaikan dua kali permintaan maaf ke publik, namun tampaknya gagal menenangkan kemarahan publik terkait skandal tersebut. AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Seoul - Kejaksaan Korea Selatan kembali menggerebek instansi pemerintahan dan perusahaan swasta yang diduga terlibat skandal korupsi yang melibatkan Presiden Park Geun-hye.

Kali ini, kantor Lotte Group, SK Group, dan divisi perizinan duty free Kementerian Keuangan yang digerebek. Penggerebekan yang terjadi pada 24 November 2016 itu merupakan bagian dari perluasan penyelidikan atas dugaan skandal yang menjerat Presiden Park.

Lotte, SK Group, dan Kementerian Keuangan divisi perizinan duty free diduga memberikan uang kepada dua yayasan yang dikendalikan oleh Choi Soon-sil, sahabat sekaligus paranormal Presiden Park. Choi menerima uang itu untuk meloloskan lisensi bebas bea.

Baca :
Provokasi Massa, Ulama Pakistan Ini Dihukum Mati
Ulama Turki: Muslim Dunia Abaikan Rohingya

Juru bicara Lotte Group dan SK Group serta Kementerian Keuangan mengkonfirmasi penggerebekan itu, tapi tidak merinci lebih lanjut.

Sehari sebelumnya, 23 November, kantor Samsung dan layanan dana pensiun (NPS) digerebek dalam kasus yang sama.

Dalam perkembangan terbaru, parlemen Korea Selatan tengah mengupayakan rencana pemakzulan Presiden Park yang rencananya akan dimulai pada awal bulan depan.

Dibutuhkan dua pertiga dari jumlah total anggota parlemen yang beranggota 300 orang untuk meluluskan pemakzulan itu. Saat ini Partai Demokrat, oposisi utama yang memiliki 125 kursi di parlemen, mengupayakan hal itu dan dilaporkan terdapat sekitar 30 anggota parlemen dari partai berkuasa, Saenuri, yang mendukung.

Ratusan ribu orang turun ke jalan di Seoul sejak pekan lalu untuk memprotes Presiden Park agar segera mengundurkan diri. Ini merupakan aksi unjuk rasa terbesar di Korea Selatan sejak 1980-an.

Park, yang masa jabatannya baru akan berakhir pada Februari 2018, telah menolak tuntutan untuk mengundurkan diri, tapi telah meminta maaf sebanyak dua kali.

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

2 jam lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

17 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

18 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

1 hari lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

3 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya