Tragis! Gadis Ini Bunuh Diri Akibat Alergi Jaringan Wi-Fi  

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 13:27 WIB

Ilustrasi WiFi. telegraph.co.uk

TABLOIDBINTANG.COM, Jakarta - Seorang remaja bernama Jenny Fry meninggal dunia akibat reaksi alergi terhadap jaringan Wi-Fi di sekolahnya.

Gadis berusia 15 tahun yang bersekolah di Chipping Norton School di Oxfordshire, Inggris, ini menderita eclectromagnetic hypersensitivity (EHS) atau hipersensitivitas elektromagnetik. Akibat kondisinya, Jenny memutuskan mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri.

Tubuh Jenny ditemukan dalam kondisi tergantung di Brooke Woods, Oxfordshire, pada 11 Juni 2015 lalu.

Ibu Jenny, Debra Fry, meyakini kematian Jenny disebabkan oleh alerginya terhadap Wi-Fi. Dia mengatakan, putrinya mulai mengalami gejala-gejala ini sejak 2012.

Gejala yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan ini membuat Jenny mengalami keletihan, kesulitan berkonsentrasi, mual-mual, sakit kepala, gangguan menstruasi, dan jantung berdebar-debar.

Dilansir Telegraph, Jenny mulai menunjukkan gejala saat berada di sekolah, khususnya saat berada di beberapa wilayah tertentu. Ternyata, dideteksi bahwa kondisi tubuhnya dipengaruhi Wi-Fi yang terpasang di sekolahnya.

Sang ibu menceritakan, Jenny kerap menerima hukuman dari sekolah karena perilakunya yang tidak mengikuti aturan. Jenny kerap keluar dari kelas untuk mencari lokasi yang membuatnya dapat belajar dengan nyaman. Ini akhirnya membuat Jenny kerap dihukum dan membuat kondisinya semakin parah.

"Saya membawa banyak informasi ke sekolah untuk diperlihatkan kepada kepala sekolah, tapi dia menyampaikan informasi bahwa kondisi Wi-Fi aman. Saya juga terlibat dalam penjelasan panas dengan guru-guru lain dan mengatakan bahwa Jenny alergi terhadap Wi-Fi, dan bagi mereka itu tidak masuk akal," ungkap Debra.

Keluarga Jenny kini melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran terhadap EHS dan berharap penggunaan tekonologi wireless di sekolah dapat diperhatikan dengan lebih baik.

"Jenny meninggal setelah berteriak meminta tolong. Dia mengirimkan pesan kepada temannya untuk memberi tahu keinginannya mengakhiri hidup sekaligus memberi tahu keberadaannya."

"Jika dia berniat bunuh diri, dia tidak akan mengatakan keberadaannya. Sayangnya, temannya tidak memegang handphone-nya saat itu. Jadi dia tidak melihat pesan tersebut pada saat dikirimkan."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut gangguan EHS ini sebagai masalah yang memprihatinkan bagi individu yang menderitanya dan diestimasi menyerang hanya sedikit orang.

"Jenny meninggalkan surat untuk kami di mana dia mengatakan tidak dapat menghadapi alergi akibat Wi-Fi," ungkap Debra.

tabloidbintang.com

Berita terkait

Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya

1 Januari 2024

Tahun Baru 2024 di Gaza, Warga Palestina: Kami Ingin Hidup Seperti Manusia Lainnya

Gaza memulai tahun baru 2024 dengan serangan Israel semalam yang menewaskan sedikitnya dua lusin orang

Baca Selengkapnya

Blokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap

28 Desember 2023

Blokir Dua Bandara Tersibuk Amerika Serikat, Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap

Pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di sekitar dua bandara Los Angeles dan Neww York, bandara tersibuk di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

UNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari

25 Oktober 2023

UNICEF: Serangan Israel di Gaza Membunuh dan Melukai Lebih dari 400 Anak Palestina Setiap Hari

UNICEF mengatakan 2.360 anak-anak tewas, dan 5.364 lainnya terluka menyusul pemboman Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

7 April 2023

Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan

Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.

Baca Selengkapnya

Pasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang

20 Juni 2022

Pasien Covid-19 Jakarta Naik 735 Orang

Pasien Covid-19 Jakarta naik lagi sebanyak 735 orang per kemarin.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO

20 Juni 2022

Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat, 27,4 Kali Pedoman WHO

Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat karena konsentrasi PM2.5 saat ini 27,4 kali dari nilai pedoman WHO.

Baca Selengkapnya

Pasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang

11 Juni 2022

Pasien Covid-19 Jakarta Hari Ini Bertambah 314 Orang

Pasien Covid-19 Jakarta hari ini bertambah 314 orang. Hasil ini didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 8.057 spesimen.

Baca Selengkapnya

Pekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga

31 Mei 2022

Pekan Kedua Juni, Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase Ketiga

Penny menjelaskan penyelesaian tahap uji coba fase ketiga Vaksin Merah Putih bisa lebih cepat dari perkiraan sebelumnnya.

Baca Selengkapnya

Wabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah

29 Mei 2022

Wabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah

WHO melaporkan Irak kini tengah menghadapi wabah demam berdarah Krimea-Kongo yang berdampak fatal, dapat menyebabkan penderita tewas kehabisan darah

Baca Selengkapnya

Kasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal

5 Mei 2022

Kasus Hepatitis Akut: Dunia 170 Kasus 1 Meninggal, Indonesia 3 Kasus 3 Meninggal

World Health Organization atau WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa atau KLB.

Baca Selengkapnya