TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia menilai Indonesia telah bekerja keras untuk memadamkan kebakaran lahan dan mengatasi kabut asap yang mencemari negara itu.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan tidak adil jika menyalahkan Indonesia yang telah serius berusaha mengatasi kebakaran lahan gambut yang terjadi.
"Adalah tidak adil untuk menekan Indonesia. Presiden Joko Widodo juga memperlihatkan komitmen tinggi untuk menyelesaikan masalah ini secara jangka panjang," katanya, seperti dilansir The Star Online, Jumlat 23 Oktober 2015.
Zahid, yang merangkap Menteri Dalam Negeri, juga mendesak semua pihak yang menerima dampak kabut tidak terus menuding dan menyalahkan satu sama lain.
Hamidi menegaskan bahwa semua negara ASEAN harus bekerja untuk membantu Indonesia mencari solusi jangka panjang untuk masalah itu.
"Kita juga harus bersimpati kepada Indonesia dalam mengatasi masalah ini. Jangan mengkritik mereka saja," katanya.
"Pada saat yang sama, saya juga berharap tidak ada pihak di Indonesia yang salahkan investor Malaysia yang membuka ladang sawit di sana sebagai penyebab kebakaran," ucap Zahid, yang masih keturunan Jawa Timur.
Zahid mengatakan Malaysia bersedia berbagi praktek terbaik penanaman kelapa sawit kepada Indonesia dalam upaya mengurangi kebakaran dan mengatasinya di masa yang akan datang.
"Secara pribadi, saya sarankan kepada Presiden Indonesia tentang praktek terbaik budi daya perusahaan Malaysia yang beroperasi di sana," katanya.
Mengambil contoh sistem yang digunakan TH Plantation di Riau, kata dia, interval setiap 2 baris pohon sawit akan dibangun sebuah drainase yang berfungsi menyalurkan air untuk tanaman dan mengatasi penyebaran kebakaran.
Menurut penelitian Kementerian Lingkungan (JAS), 97 persen kebakaran gambut berasal dari petani kecil sawit yang masih menggunakan cara tradisional untuk budi daya.