Ribuan warga mengikuti aksi protes anti-Arab, pasca Tragedi Mina di Teheran, Iran, 25 September 2015. Dikabarkan 131 jemaah haji asal Iran tewas dalam Tragedi Mina. AP/Vahid Salemi
TEMPO.CO, Teheran — Pesawat pertama yang membawa 104 jenazah jemaah haji Iran akibat tragedi desak-desakan maut di Mina tiba di bandara internasional Teheran, Sabtu, 3 Oktober 2015. Jenazah para jemaah haji itu tiba sembilan hari setelah kecelakaan yang merenggut sekitar 464 jemaah haji Iran.
Jenazah para jemaah haji ini disambut langsung oleh Presiden Iran Hassan Rouhani dan para petinggi pemerintah. Sejumlah jasad jemaah haji Iran kabarnya juga akan diterbangkan hari ini dari Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi hingga kini masih menyebutkan jumlah total korban tewas dalam Tragedi Mina sebanyak 769 orang, dengan korban terbesar berasal dari Iran.
Musibah ini juga memicu ketegangan antara Iran dan musuh bebuyutannya, Arab Saudi. Teheran menuding Riyadh tidak becus dalam mengelola kegiatan haji sehingga dua gelombang jemaah yang berlawanan arah dapat bertemu di sebuah jalan sempit. Akibatnya, ratusan bahkan mungkin ribuan jemaah haji tewas karena terinjak-injak ataupun tidak dapat bernapas.
Meski begitu, menteri kesehatan kedua negara telah bertemu pada Kamis lalu dan sepakat untuk mengembalikan semua jenazah jemaah haji Iran yang tewas akibat tragedi tersebut. Biasanya, jemaah haji yang tewas di Tanah Suci akan langsung dimakamkan.
Musim haji tahun ini rasanya pantas diberi label sebagai musim haji paling tragis sepanjang sejarah, lantaran ada dua tragedi: jatuhnya derek raksasa di Masjidil Haram dan petaka di Mina. Dua tragedi itu telah mengoyak kredibilitas Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, pemilik gelar Pelayan Dua Kota Suci.