Pasangan Fethullah Uzumcuoglu and Esra Polat merayakan hari pernikahan mereka bersama 4.000 pengusi Suriah. inagist.com
TEMPO.CO, Kilis - Sebuah pesta pernikahan yang dihadiri dan dirayakan bersama teman dan keluarga mungkin adalah hal yang biasa dan sering Anda saksikan atau alami sendiri. Tapi pasangan ini memutuskan mengundang beberapa tamu di luar kebiasaan.
Fethullah Üzümcüolu dan Esra Polat, sebagaimana dilansir dari situs web Huffington Post, 5 Agustus, memutuskan menandai hari jadi mereka dengan membuat pesta meriah bagi ribuan pengungsi Suriah.
Pasangan asal Turki, yang menikah pekan lalu di Kota Kilis, dekat perbatasan Suriah, memutuskan berbagi hari bahagia mereka dengan sekitar 4.000 pengungsi yang berlindung di daerah tersebut.
Menurut i100.co.uk, dikutip dari Huffington Post, ayah Üzümcüolu, Ali, adalah orang yang pertama kali menawarkan ide tersebut.
"Saya pikir bahwa berbagi makan malam yang lezat dengan keluarga dan teman-teman kita itu tidak perlu. Karena ada begitu banyak orang yang lebih membutuhkan tinggal di sebelah kita," katanya.
"Jadi saya datang dengan ide ini dan mengatakannya kepada anak saya. Saya sangat senang bahwa ia menerimanya dan mereka memulai perjalanan hidup baru mereka dengan tindakan tanpa pamrih seperti itu," ujar Ali.
Sementara itu, mempelai wanita, Polat, sempat terkejut atas rencana tersebut. Namun akhirnya ia turut menyetujui setelah mendengar penjelasan dari pasangannya.
"Saya terkejut ketika Fethullah pertama kali bercerita tentang gagasan tersebut. Tapi, setelah itu, saya berhasil diyakinkan. Itu adalah pengalaman yang indah. Saya senang bahwa kami memiliki kesempatan untuk berbagi makanan pernikahan kami dengan orang-orang yang sangat membutuhkan."
Üzümcüolu sendiri mengatakan bahwa ia merasakan sesuatu yang luar biasa tak tertandingi nilainya saat melihat kebahagiaan di mata anak-anak pengungsi Suriah. "Kami memulai perjalanan kami menuju kebahagiaan dengan membuat orang lain bahagia dan itu sangat membahagiakan."