Melarikan Diri, Polisi Pakistan Tembak Mati Pemimpin Lashkar

Reporter

Rabu, 29 Juli 2015 18:05 WIB

Seorang pejabat keamanan Pakistan memperlihatkan sejumlah peluru milik kelompok bersenjata yang telah menyerang sebuah bus di Karachi, Pakistan, 13 Mei 2015. Serangan tersebut menewaskan 43 penumpang yang merupakan jemaah Syiah. AP Photo

TEMPO.CO, Islamabad - Polisi Pakistan menembak mati pemimpin organisasi terlarang Lashkar-e-Jhangvi ketika dia mencoba melarikan diri bersama pengikutnya dari kawalan petugas di Provinsi Punjab.

Menurut keterangan kepolisian kepada media, Malik Ishaq—pemimpin Lashkar-e-Jhangvi—bersama dua putranya, Usman dan Haq Nawaz, serta sebelas pengikutnya tewas dalam adu tembak dengan petugas keamanan pada Selasa dinihari waktu setempat, 28 Juli 2015. "Sedikitnya enam polisi cedera dalam insiden tersebut," kata polisi.

Koresponden Al Jazeera, Kamal Hyder, melaporkan dari Islamabad, "Malik Ishaq ditahan minggu lalu bersama kedua putranya. Dia pernah menghabiskan 14 tahun dalam penjara dan dibebaskan pada 2011."

Ishaq telah dimasukkan oleh Amerika Serikat dalam daftar teroris internasional dan dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas kematian ratusan warga sipil, mayoritas muslim Syiah. Dia dan kedua putranya ditahan oleh Departemen Anti-Terorisme (CTD) pekan lalu.

Dalam keterangannya kepada kantor berita Reuters, dua pejabat senior kepolisian Pakistan mengatakan adu senjata api itu bermula ketika Ishak dan kedua putranya akan dipindahkan ke sebuah tempat di Punjab. "Di tengah perjalanan, konvoi petugas keamanan diserang oleh sejumlah pria bersenjata untuk membebaskan mereka."

Hal ini berbeda dengan penjelasan juru bicara CTD. Dia mengatakan Ishaq, dua putranya, Ghulam Rasool Shan, dan dua terdakwa lain—semuanya anggota Lashkar-e-Jhangvi—akan dibawa ke Muzaffargarh oleh Departeman untuk membantu menemukan senjata dan bahan peledak.

"Ketika polisi akan mengembalikan dia ke penjara setelah penemuan senjata tersebut, petugas diserang oleh 12-15 pria bersenjata. Mereka berhasil membawa kabur Ishaq, kedua putranya, dan para terdakwa lain dengan sepeda motor," ujar juru bicara itu.

Kini, semua mayat dipindahkan ke rumah sakit di Distrik Muzaffargarh. Adapun jenazah Ishaq dan kedua putranya akan diotopsi sebelum dibawa ke Rahim Yar Khan, tempat markas gerakan Lashkar.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya