Perubahan Iklim Belum Jadi Kekhawatiran di Negara Maju

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 14:21 WIB

Angin kencang dari Badai Sandy menerjang perumahan di Southampton, New York, Amerika Serikat, Senin (29/10). Badai Sandy yang menerjang Pantai Timur mengakibatkan ratusan ribu warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan Gallup menunjukkan persepsi masyarakat dari 119 negara yang relatif sejahtera tidak sadar akan dampak buruk yang bisa timbul dari perubahan iklim. Hanya 50 persen dari total peserta survei yang menganggap perubahan iklim sebagai ancaman serius.

Lebih dari 75 persen responden di Australia, Amerika Serikat, dan Inggris serta sejumlah negara Eropa lain sadar akan potensi masalah yang bisa timbul dari pemanasan global. Tapi hanya sedikit yang menganggap itu dapat merugikannya maupun keluarganya.

Dari jajak pendapat itu, hanya 50 persen responden di Australia, AS, Jerman, dan negara-negara Skandinavia yang menilai perubahan iklim sebagai ancaman.

Hal ini berbeda jauh dengan hasil jajak pendapat di kawasan Amerika Selatan, Asia, dan Afrika. Tingkat kekhawatiran akan bahaya perubahan iklim di semua negara Amerika Selatan mencapai 90 persen.

Level yang sama ditemukan di beberapa negara lain, seperti India, Meksiko, Tanzania, Maroko, dan Jepang. Negara yang disebut terakhir menjadi satu-satunya negara maju yang punya kekhawatiran sangat tinggi terhadap perubahan iklim.

Penelitian yang dibuat beberapa universitas di AS ini menemukan ada faktor berbeda yang menentukan kesadaran dan persepsi risiko dalam perubahan iklim di tiap negara.

Di Eropa, kesadaran tentang bahaya perubahan iklim mereka peroleh lewat pendidikan. Sedangkan di Afrika dan Asia, perubahan temperatur yang mereka rasakan langsung adalah penyebab utama munculnya kesadaran itu.

Analisis peneliti memanfaatkan survei Gallup dari 119 negara dengan pertanyaan seputar pengetahuan responden tentang perubahan iklim dan seberapa besar responden menganggapnya sebagai ancaman.

"Orang-orang mungkin saja sadar akan masalah ini, tapi mereka melihatnya tidak akan mempengaruhi mereka," ujar Dr Debbie Hopkins, ahli pemaknaan sosial terhadap perubahan iklim di University of Otago, Selandia Baru. "Hal itu bisa mencegah kita berbuat sesuatu dalam perubahan iklim."

Menurut Hopkins, banyak orang masih mengira isu ini tidak begitu penting bagi mereka. "Kita juga berbicara tentang suhu rata-rata global, dan ini sangat sulit dipahami banyak orang karena perubahan dua derajat kelihatannya tidak begitu banyak. Tapi anggapan itu akan hilang jika mereka tinggal di tempat dengan cuaca ekstrem," ucapnya.

Laporan media yang akurat dalam isu perubahan iklim dan diskusi yang melibatkan penduduk lokal yang terkena dampak, kata Hopkins, bakal membantu menjelaskan sejumlah ancaman perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan air laut dan gelombang panas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah lembaga penelitian menilai perubahan iklim seperti sekarang ini akan menimbulkan banyak dampak. Risiko yang timbul dari kenaikan suhu saja bisa menyebabkan konflik bahan bakar, peperangan, dan migrasi. PBB juga mengatakan jumlah bencana yang terjadi selama periode 2000-2009 tiga kali lebih banyak daripada era 1980-an.

THE GUARDIAN | BINTORO AGUNG S.

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

13 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

18 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

19 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

19 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya