Tentara Pakistan berusaha menyelamatkan para penumpang kereta api militer yang terjatuh ke kanal di Gujranwala, Pakistan, 2 Juli 2015. Dalam kecelakaan ini setidaknya 12 tentara tewas. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Islamabad - Sebuah kereta api militer Pakistan jatuh ke dalam aliran sungai karena jembatan yang dilaluinya ambruk, Jumat, 3 Juli 2015. Kecelakaan ini mengakibatkan 17 orang tewas.
Di antara korban tewas, sumber militer menjelaskan, terdapat seorang perwira senior. Menurut dia, ketika gerbong besi itu jatuh dari Jembatan Chanawan di sebelah timur Provinsi Punjab, kereta sedang mengangkut pasukan dan perlengkapan militer.
"Jumlah mayat yang ditemukan 17 orang. Pencarian korban lainnya masih berlanjut," kata juru bicara militer, Mayor Jenderal Asim Bajwa, melalui akun Twitter.
Menteri Perkeretaapian Khawaja Saad Rafique mensinyalir ada kemungkinan insiden ini terjadi karena sabotase. Sebab, kereta api yang lebih berat sejam sebelumnya melintas di jembatan tersebut tanpa masalah. Namun juru bicara Jawatan Kereta Api Pakistan menerangkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kami telah menyampaikan laporan awak kepada menteri, tapi laporan rincinya akan disampaikan setelah investigasi," ujar Rauf Tahir kepada AFP.
Dia melanjutkan, "Tidak biasanya insiden ini terjadi. Kami sedang menyelidiki ambruknya jembatan tersebut."
Pakistan mendapatkan warisan ribuan kilometer rel dan kereta api dari bekas negara penjajah, Inggris. Namun peran kereta api dalam beberapa dekade ini menurun drastis akibat korupsi dan salah urus.