Masjid ini Bantu Perbaikan Gereja Korban Vandalisme
Editor
Praga Utama TNR
Minggu, 28 Juni 2015 12:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah masjid di Mississauga, Toronto, Kanada, menyumbangkan uang sebesar US$ 5.000 kepada gereja Katolik tetangganya. Sumbangan itu ditujukan untuk memperbaiki gereja yang menjadi korban vandalisme pada akhir Mei lalu.
Dikutip dari Thestar.com pad Sabtu, 27 Juni 2015, waktu setempat, imam Sayeda Khadija Centre Masjid Mississauga, Hamid Slimi, langsung mengunjungi gereja begitu mendengar berita Gereja St Catherine of Siena Roman Catholic, di kota tersebut disatroni pria tak dikenal.
Dalam rekaman kamera pengintai, terlihat pria yang kemudian diidentifikasi bernama Iqbal Hessan, 22 tahun, melakukan perusakan dengan merobek-robek kitab Injil, menghancurkan altar, dan mengotori salib. "Saya melihat rekamannya, dan itu sangat buruk," tutur Slimi. "Saya berpikir bahwa aksi itu merupakan pelanggaran hukum dan sangat salah."
Prihatin melihat gereja tetangganya dirusak, pada Jumat, 26 Juni 2015, Silmi melakukan penggalangan dana bersama para jemaah di masjidnya. Mereka berhasil mengumpulkan dana hingga US$ 5.000.
"Saya mengatakan kepada komunitas muslim di lingkungan ini bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa, tapi gereja sangat butuh dana untuk perbaikan." Slimi mengatakan pihaknya percaya bahwa sumbangan tidak mengenal diskriminasi. "Amal ini akan dibalas Tuhan, tak peduli siapa yang menerima sumbangan kita."
Bulan lalu, gereja yang sama pernah menjadi korban aksi serupa. Saat itu tembok gereja dicoret-coret cat semprot dan grafiti, sementara patung Yesus dirusak. Penyelidikan polisi kemudian mengarah kepada Iqbal. Dia ditangkap dan mengakui perbuatannya. Dia dikenai lima tuduhan aksi kriminal dan didenda US$ 5.000.
Kepada polisi, orang tua Iqbal mengatakan, putranya tersebut menderita schizophrenia, sehingga kerap berhalusinasi dan emosinya tak stabil. Iqbal akan diadili pada akhir bulan ini. Adapun hasil pemeriksaan polisi menyatakan perbuatan Iqbal tersebut bukan didasari motif kebencian.
"Tidak ada bukti dia melakukan ini atas dasar penyerangan terhadap umat Kristen," tutur juru bicara kepolisian setempat, Fiona Thivierge.
Pemimpin Gereja St Catherine of Siena Roman Catholic, Pastor Lando, mengatakan umat Kristen sudah memaafkan aksi vandalisme itu. "Kami mendoakan pelaku dan sudah memaafkan dia," ucapnya. Kepada para jemaat gereja tersebut, Lando juga menyatakan sumbangan dari umat Islam adalah cermin dari agama Islam yang sesungguhnya. "Kami sangat bersyukur dengan kepedulian saudara-saudara kami tersebut."
THESTAR | PRAGA UTAMA