Pada 2008 Lubitz bergabung dengan Lufthansa yang mulai bekerja sebagai ko-pilot dan memiliki jam terbangnya tercatat 630 jam. cbc.ca
TEMPO.CO, DUESSELDORF- - Kopilot Germanwings Andreas Lubitz ternyata punya karakter khusus. Mantan kekasih pilot Germanwings itu menceritakan bagaimana watak kopilot yang sengaja menubrukkan pesawatnya ke tebing Gunung Alpen di Perancis Selatan, sehingga menewaskan 150 orang di dalamnya.
Menurut Maria W, 26 tahun, -- bukan nama sebenarnya-- Andreas pernah berkata kepadanya, bahwa suatu hari nanti semua orang akan mengetahui namanya. "Suatu hari nanti saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah keseluruhan sistem, dan semua orang akan tahu nama saya dan mengenangnya," kata Maria menirutkan ucapan Lubitz, saat diwawancara tabloid Jerman, Bild, Sabtu 28 Maret 2015.
Dilansir Telegraph, dalam wawancaranya dengan Bild, Maria mengaku begitu mendengar pesawat Germanwings itu jatuh dan mengetahui Lubitz sengaja membuat pesawat itu jatuh, dia langsung terikat kata-kata sang kopilot kepadanya tersebut. Maria mengingat, Lubitz mengatakan itu setahun yang lalu.
Dalam rekaman suara kotak hitam pesawat, terdengar bagaimana Lubitz, 27 tahun sengaja mencegah pilot masuk lagi ke kokpit dan sengaja menubrukkan pesawat ke tebing gunung. Penyidik dari Perancis menyebut langkah kopilot Germanwings mungkin sebagai bunuh diri dan pembunuhan massal.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls sendiri menyatakan semua petunjuk yang mengarah pada adanya "tindakan yang tidak terbayangkan oleh kita: (yakni) kriminal, gila, bunuh diri."
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.