Aplikasi Ini Hitung Potensi Kecelakaan Pesawat  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 12:51 WIB

Jupiter Aerobatic Team, merupakan tim aksi terbang asal Indonesia. Didirikan oleh TNI AU pada tahun 1996, dengan bermodalkan 4 pesawat MK 53 HS Hawk. Namun saat ini tim akrobatik Jupiter menggunakan pesawat KT-1 Wong Bee, buatan Korea Selatan, tim ini diakui dunia internasional lewat aksi manuver berbahaya yang dilakukan, setiap kali pertunjukannya. facebook/tniau

TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian dengan pesawat terbang, bagi sebagian orang adalah momok yang menakutkan. Potensi kecelakaan dalam setiap penerbangan, membuat penumpang sering kali tak merasa nyaman menggunakan pesawat sebagai sarana transportasi.

Sebuah aplikasi yang dikembangkan perusahaan IT asal London, Vanilla Pixel, membantu penumpang yang takut terbang. Aplikasi bernama Am I Going Down? ini menganalisis kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam setiap penerbangan.

Aplikasi ini menggunakan statistik penerbangan untuk menganalisis keselamatan penerbangan. Jika kita terbang menggunakan Boeing 777 maskapai Cathay Pacific dari Hong Kong ke Los Angeles, berdasarkan kalkukasi aplikasi ini, terdapat satu dari 4.068.434 kemungkinan kecelakaan.

Penggagas Am I Going Down?, Nic Johns, mengatakan ide ini diambil dari pengalaman istrinya yang takut terbang. Tujuannya untuk menenangkan mereka dengan menyuguhkan kalkulasi kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Analisis dilakukan terhadap lebih dari 10 juta rute, dengan menggunakan data tiga lembaga di Amerika Serikat. Ketiga lembaga itu adalah Badan Arsip Kecelakaan Pesawat, Lembaga Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat, dan Organisasi Penerbangan Sipil.

"Saya menganalisa pada kasus kecelakaan yang setidaknya membuat celaka satu penumpang. Saya kemudian menganalisisnya berdasarkan volume penerbangan," kata Johns kepada CNN.

Aplikasi ini baru bisa diunduh dari iTunes yang bisa dinikmati oleh pengguna iPad, iPhone, dan iPod Touch. Am I Going Down? juga direncanakan untuk dirilis dalam versi Android.

Sesungguhnya aplikasi ini rencananya akan dirilis sebelum kecelakaan Air Asia QZ8501. "Namun saat itu waktunya tak tepat. Saya sudah membuat aplikasi ini sejak Februari 2014, sesaat sebelum pesawat Malaysia Airlines jatuh," katanya.

Kecelakaan itu membuatnya berpikir ulang. John akhirnya mengeluarkan Air Asia dari daftar pesawat yang dikalkulasi.

DAILY MAIL | WINONA AMANDA

Terpopuler
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya