ISIS Rilis Video Anak Kecil Eksekusi 'Intel Rusia'  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 14 Januari 2015 10:00 WIB

Video berdurasi enam menit ini menampilkan sejumlah anak-anak sedang berlatih bela diri di kamp ISIS. Dimana instruktur latihannya memukul dada dan kaki anak-anak saat berlatih ketahanan tubuhnya. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Moskow - Sebuah video mengejutkan baru dirilis oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State (IS), Selasa, 13 Januari 2015, yang berisi tayangan eksekusi mati terhadap dua orang yang diduga sebagai mata-mata atau intel Rusia.

Video dengan durasi tujuh setengah menit itu diproduksi oleh organisasi sayap ISIS, al-Hayat. Video itu dimulai dengan model wawancara TV oleh anak laki-laki, yang mengatakan bahwa keduanya memata-matai kelompok militan ini dan beroperasi di Suriah dan Turki. Dua orang itu juga mengaku mencoba untuk menyusup ke kelompok jihad ini.

Kedua orang yang diduga mata-mata itu dalam wawancara tersebut berbicara menggunakan bahasa Rusia. Keduanya diidentifikasi sebagai Jambulat Mamaev dan Sergei Ashimov.

Seorang pria dalam video itu mengatakan dirinya bertugas mengumpulkan informasi intelijen tentang salah satu pemimpin IS dan mencuri informasi sensitif. Lainnya mengaku dikirim untuk membunuh komandan senior IS. Adapun nama komandan IS diedit dari video tersebut.

Setelah adegan wawancara itu, seorang milisi ISIS dengan senapan Kalashnikov muncul dalam video untuk adegan akhir. Dia berdiri di belakang dua sandera yang sedang berlutut itu. Dia menyampaikan pidato yang berisi perlawanan terhadap orang-orang "kafir". Berdiri di sampingnya adalah seorang bocah yang umurnya tidak lebih dari 9 atau 10 tahun.

Seorang milisi dewasa lantas mengutip ayat Al-Quran sebelum mengatakan dalam bahasa Rusia bahwa penangkapan dua mata-mata ini adalah berkah Tuhan untuk badan keamanan ISIS. Setelah itu, anak yang ada di sampingnya menembak dua orang tersebut pada bagian belakang kepalanya dengan pistol.

Keaslian video yang dirilis ISIS ini belum dapat dikonfirmasi. Badan intelijen dalam negeri Rusia, FSB, belum mengomentari soal video tersebut. Kedutaan Rusia di Damaskus juga menolak untuk mengomentari soal ini.

ISIS mengeksekusi mati banyak orang di wilayah yang dikuasainya di Irak dan Suriah, termasuk beberapa wartawan Amerika Serikat dan pekerja kemanusiaan dari Eropa.

SPUTNIKNEWS.COM | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
'I Love You ISIS' di Akun Twitter Militer AS
China Tutup 50 Situs dan Akun Sosial Media
Intoleransi Memanas, Paus Fransiskus ke Sri Lanka
Donatur Pengungsi Suriah Beralih ke Korban Ebola
Mesir Tunda Pembukaan Perbatasan Rafah-Gaza




Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya