TEMPO.CO, Damaskus - Suriah menuduh jet tempur Israel menggempur dua kawasan di Provinsi Damaskus yang dikuasai pemerintah, yakni Dimas dan sekitar Bandar Udara Internasional Damaskus. Hingga Ahad, 7 Desember 2014, belum ada tanggapan dari otoritas Israel.
"Israel menyerang Suriah dengan sasaran gempuran di daerah Dimas, Provinsi Damaskus, dan Bandara Internasional Damaskus," demikian bunyi siaran televisi pemerintah Suriah, Al-Akhbariyah.
Dalam laporannya Al-Akhbariyah mengatakan gempuran udara tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, tapi Israel si musuh besar secara keji menargetkan serangan terhadap dua daerah tenang di Damaskus.
Koresponden Al Jazeera, Jane Ferguson, yang melaporkan dari Beirut, Lebanon, mengatakan pemerintah Suriah langsung mengeluarkan pernyataan sesaat setelah gempuran udara itu berlangsung. Serangan itu, bunyi pernyataan pemerintah Suriah, menjadi bukti bahwa Israel mendukung kaum teroris.
"Pernyataan itu mengatakan Suriah akan merespons serangan itu dengan balasan militer. Namun, sebelumnya, Suriah menyatakan tidak akan melakukan serangan balasan."
Milter Israel telah beberapa kali melancarkan serangan udara terhadap posisi militer Suriah sejak pecah gerakan melawan pemerintah pada 2011. Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan salah satu target serangan Israel adalah Dimas, satu di antara sejumlah pos militer Suriah.
Suriah dan Israel secara resmi masih berada dalam situasi perang. Sejak 1967 Israel menduduki Dataran Tinggi Golan milik Suriah. Pencaplokan wilayah tesebut tidak diakui dunia internasional.