Petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, 7 September 2014. Menurut WHO, separuh dari 300 pekerja kesehatan yang terkena Ebola meninggal dunia. DOMINIQUE FAGET/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Melbourne - Saat seluruh negara dunia berlomba-lomba mengirim tenaga medis ke Afrika Barat sebagai perang melawan epidemi ebola, pemerintah Australia justru tidak ikut serta. Mereka tidak akan mengirim petugas kesehatan karena tidak ada cara yang bisa dilakukan bila mereka sampai tertular virus tersebut. (Baca: Lawan Ebola, Kuba Kirim 300 Tenaga Medis ke Afrika)
Mengutip laporan Sky News hari ini, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan Angkatan Pertahanan dan Dewan Kesehatan Australia menyatakan tidaklah aman melakukan pengiriman tenaga medis ke sana. Apalagi jika petugas tersebut sampai terinfeksi ebola dan kembali ke Australia.
“Pemerintah Australia tidak akan menempatkan petugas kesehatan Australia di bawah risiko dengan tidak adanya rencana evakuasi yang kredibel,” kata Bishop kepada wartawan di Melbourne.
Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta dukungan lebih tim dari Australia untuk membantu mencegah penyebaran penyakit yang telah merenggut nyawa lebih dari 3.000 orang sejak Desember 2013 lalu itu. (Baca: WHO: Hampir 3.000 Orang Meninggal Akibat Terinfeksi Ebola)
Namun demikian, Australia tidak akan tinggal diam. Australia dilaporkan telah memberikan tambahan bantuan dana sebesar US$ 8 juta untuk membantu mengatasi ebola. Itu berarti tahun ini Australia sudah mengucurkan dana sebesar US$ 40 juta untuk wabah yang menyerang wilayah Guinea, Liberia, Sierra Leone, dan negara Afrika Barat lainnya.
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini
40 menit lalu
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.