Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri  

Reporter

Jumat, 25 Juli 2014 09:32 WIB

Massa Pro- Uni Eropa mengibarkan bendera nasional saat berkumpul dalam aksi di Independence Square di Kiev, Ukraina (17/12). Selama berminggu-minggu massa ini telah melakukan aksi protes menuntut Presiden Ukraina Yanukoyvch untuk kembali memperbaiki hubungan dagang dengan Uni Eropa. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

TEMPO.CO, Kiev - Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatsenyuk mengajukan pengunduran diri pada Kamis, 24 Juli 2014. Yatsenyuk mengundurkan diri lantaran menilai parlemennya telah gagal dalam memberlakukan undang-undang dan kendali atas situasi energi yang semakin genting dan meningtaknya pembiayaaan militer.

“Dengan terjadinya perpecahan dalam koalisi parlemen dan tidak tercapainya sejumlah RUU penting, saya menyatakan mengundurkan diri,” kata Yatsenyuk, seperti dilaporkan Reuters.

Pengunduran ini disetujui oleh Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Sebab, mundurnya Yatsenyuk akan memunculkan pembaruan di badan parlemen. "Masyarakat ingin pembaruan penuh pada otoritas negara," kata Petro.

Pengunduran Yatsenyuk ini dilakukan setelah partai nasionalis Svoboda dan Udar yang dipimpin Vitali Klitschko, mantan petinju dunia, menarik diri dari anggota parlemen yang mengambil alih dan menggulingkan Perdana Menteri Ukraina sebelumnya, Viktor Yanukovych, akhir tahun lalu.

Pengunduran Yatsenyuk ini bisa meninggalkan "lubang" yang dalam di jantung pemerintah Ukraina. Sebab, negara itu tengah berjuang mendanai perang dengan pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina dan sebuah "perjanjian" setelah kecelakaan MH17 pekan lalu. (Baca: Buka Akses ke MH17, Pemberontak Ajukan Syarat)

"Dengan memblokir undang-undang, seperti RUU yang memungkinkan konsorsium dengan perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika Serikat untuk mengoperasikan distribusi gas dan fasilitas penyimpanan di Ukraina, parlemen menempatkan masa depan yang berisiko. Dengan tidak mendanai pengeluaran anggaran militer, nyawa tentara Ukraian dalam bahaya," tutur Yatsenyuk dalam pidatonya.

Yatsenyuk marah dan tidak bisa terima karena undang-undang belum juga disahkan. Padahal Ukraina butuh bahan bakar untuk kendaraan lapis baja sebagai alat pertahanan negara. "Tidak mungkin kita membebaskan diri dari ketergantungan pada gas Rusia," ujar Yatsenyuk.

Pengunduran Yatsenyuk telah menjadi pembicaraan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Meski telah resmi mengundurkan diri, Yatsenyuk tidak boleh meninggalkan kantor sebelum ada perdana menteri dan pemerintahan yang baru.

RINDU P. HESTYA | REUTERS




Berita Lain:
Presiden Prancis Akan Nikahi Selingkuhannya
Dua Jet Ukraina Ditembak Tak Jauh dari Lokasi MH17
Syarat Gencatan Senjata dari Hamas

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya