WNI Korban Kapal Tenggelam Johor Bertambah

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 17 Juli 2014 14:21 WIB

Petugas memindahkan jenazah korban kapal pancung yang tenggelam di Johor, Malaysia (4/8). Sampai saat ini 37 korban yang sebagian besar WNI belum ditemukan. REUTERS/Malaysian Maritime Enforcement Agency

TEMPO.CO, Johor Bahru – Aparat maritim Malaysia masih mencari tujuh warga negara Indonesia yang hilang dalam insiden kapal tenggelam di perairan Tanjung Piai, Johor, pada Minggu. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang, terdiri atas tiga laki-laki dan satu perempuan.

Korban selamat mencapai 61 orang, terdiri atas 52 laki-laki dan sembilan perempuan. “Pihak KJRI Johor berkoordinasi erat dengan aparat di Malaysia,” kata Djudjur Hutagalung, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Johor Bahru, kepada Tempo, Kamis, 17 Juli 2014.

Kapal yang ditumpangi 72 orang tersebut dikabarkan tenggelam dan diketahui Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang sedang menggelar Operasi Tumpas di Perairan Tanjung Piai, Johor, sekitar pukul 23.30, Minggu, 13 Juli 2014.

Ke-52 korban selamat masih ditahan guna menjalani proses penyelidikan. Pihak APMM bersama Departemen Pemadam Kebakaran serta Pertahanan Sipil dan Kelautan mengerahkan lima kapal untuk mencari korban yang masih hilang. Perahu diduga kelebihan muatan sehingga tenggelam.

Lokasi tempat kejadian adalah rute yang biasa dilalui para imigran yang menggunakan kapal ilegal atau yang biasa disebut bot pancung. Rute tersebut berat ditempuh karena berombak tinggi, tetapi telah menjadi laluan tradisional. Di lokasi tersebut kerap terjadi insiden kapal tenggelam. Seperti pada 15 Juni lalu terjadi insiden yang menewaskan 36 orang dan pada Agustus sebelumnya ada 44 orang tewas atau hilang.

Djudjur mengatakan di antara WNI yang menggunakan bot pancung banyak juga yang berdokumen resmi. “Saya heran mengapa banyak teman-teman yang tertarik mengambil jalan pintas, padahal punya dokumen resmi,” kata Djudjur.

Dia mengungkapkan tarif boat pancung sekitar 1.000 ringgit, sedangkan pesawat biayanya sekitar 400-600 ringgit untuk maskapai penerbangan murah. “Lebih murah lagi naik kapal feri dari atau ke Batam. Hanya 80 ringgit. Dari sana bisa naik angkutan lain ke kota mana saja,” kata Djudjur. Wilayah yang kerap dijadikan titik penyeberangan termasuk daerah yang sulit sehingga kerap digunakan untuk penyelundupan.

NATALIA SANTI

Berita Terpopuler:
Tri Karya Usulkan Tiga Nama Pengganti Ical
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Di-bully Netizen
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid
Hanya 15 Persen Peserta SBMPTN Diterima di PTN




Berita terkait

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.

Baca Selengkapnya

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.

Baca Selengkapnya

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.

Baca Selengkapnya

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.

Baca Selengkapnya

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

5 September 2017

Merokok Sembarangan, TKI Terbakar Parah di Malaysia

Seorang TKI terbakar parah setelah melemparkan puntung rokok ke lantai gudang berisi cairan yang mudah terbakar di Malaysia.

Baca Selengkapnya

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

22 Agustus 2017

WNI Asal NTT Dikabarkan Ditangkap Agen Intelijen Nigeria

Frederik Fatin Oemenu, diduga ditahan agen intelegen Nigeria dengan tuduhan melakukan pembajakan minyak

Baca Selengkapnya

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

8 Agustus 2017

Akui Curi Barang Majikan, TKI Siti Nur Sopiyati Dibui 12 Bulan  

Siti Nur Sopiyati, TKI, unggah foto-foto barang majikan yang dicurinya di akun Instgram, mengaku bersalah, dan dijatuhi hukuman 12 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

3 Juli 2017

Polri Memproses Hukum Kasus Pembunuhan oleh TKW di Singapura

Kapolri memastikan proses hukum terhadap seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang terlibat pembunuhan di Singapura dilakukan di Indonesia

Baca Selengkapnya