Netanyahu Usulkan RUU Israel sebagai Negara Yahudi

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 5 Mei 2014 08:51 WIB

Benjamin Netanyahu. REUTERS/David Buimovitch

TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan maju terus dengan usulan perubahan hukum dasar Israel untuk menuntut negara itu ditetapkan sebagai "negara untuk satu bangsa saja--orang-orang Yahudi--dan tidak bagi yang lain". Netanyahu mengatakan perubahan ini tak akan mengabaikan kelompok minoritas di negara tersebut.

Dalam pertemuan kabinet mingguan, Ahad, 4 April 2014, Netanyahu mengatakan hak-hak sipil kaum minoritas, termasuk Arab, akan dijamin. Netanyahu menyebut langkah tersebut penting saat aspek legitimasi Israel berada "di bawah serangan terus-menerus dan meningkat dari luar negeri dan di dalam negeri".

Netanyahu yang mengusulkan perubahan ini pekan lalu saat berkunjung ke Independence Hall Tel Aviv menarik kecaman sengit dari saingan politiknya dan juga mendapatkan dukungan dari beberapa sekutunya. Langkah ini menyusul penolakan Palestina dalam pembicaraan perdamaian yang dimediasi Amerika Serikat untuk mengakui status Israel sebagai negara Yahudi.

Undang-undang yang diusulkan Netanyahu akan menjadi tambahan dari deklarasi kemerdekaan Israel pada Mei 1948, yang mendefinisikan Israel sebagai negara Yahudi.

Sebagian besar dari hukum dasar Israel menangani masalah prosedural yang berkaitan dengan pemilu, penunjukan perdana menteri, pembayaran negara, dan administrasi peradilan. Namun ada beberapa undang-undang yang lebih kontroversial, termasuk produk hukum tahun 1980 yang menunjuk Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Netanyahu mengemukakan alasan soal rancangan undang-undangnya ini pada pertemuan kabinet tersebut. "Negara Israel adalah negara Yahudi dan negara demokratis. Hukum dasar kami memberikan ekspresi penuh ke sisi negara demokrasi," katanya. "Di sisi lain, negara Israel adalah negara bangsa dari orang-orang Yahudi tidak cukup dinyatakan dalam undang-undang dasar kita, dan soal inilah yang akan diberikan oleh rancangan hukum dasar ini".

"Negara Israel memberikan persamaan hak penuh, hak-hak individu, kepada seluruh warganya, tapi itu adalah negara-bangsa dari satu warga saja--orang-orang Yahudi--dan tidak orang lain. Dan oleh karena itu, untuk meningkatkan status negara Israel sebagai negara bangsa dari orang-orang Yahudi, saya berniat untuk mengajukan undang-undang dasar yang akan menjadi jangkar dari status ini."

Di antara mereka yang telah menyatakan keprihatinan atas proposal Netanyahu adalah Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni. Ia mendukung Israel mendefinisikan lebih jelas statusnya dalam undang-undang sebagai "rumah nasional bagi rakyat Yahudi dan sebagai negara demokratis". Namun dia menyatakan oposisi terhadap "hukum yang memberikan keutamaan" negara Yahudi atas nilai-nilai demokrasi di negara itu. Ia hanya bisa mendukung undang-undang yang menyebut "Yahudi dan demokratis memiliki bobot yang sama."

Komentarnya menggemakan sikap pemimpin Partai Buruh, Isaac Herzog, pekan lalu, ketika ide itu pertama kali dilontarkan Netanyahu. "Dengan segala eksistensinya, Partai Buruh mendukung Israel sebagai negara Yahudi dan negara demokratis," katanya. "Buruh membangun negara ini dan para pemimpinnya merumuskan deklarasi kemerdekaan--dokumen dasar yang menjadi jangkar bagi Israel sebagai negara Yahudi."

"Sayangnya, kerusakan diplomatik Netanyahu menjadi penyebab Israel kehilangan status Yahudi sebagai mayoritas dan menjadi sebuah negara binational. Fakta yang sangat disayangkan ini adalah sesuatu yang tidak ada satu hukum pun yang bisa menyembunyikannya."

Guardian | Abdul Manan


Berita Lainnya
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Pria India Bakar Diri di Acara Debat Politik
Musikus Malaysia Ikut Pelatihan Jihad ke Suriah
Buka 'Jasa' Kawin Kontrak, 4 Wanita Arab Diadili











Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya