Bom Bunuh Diri di Markas Militer Libya, Dua Tewas

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 29 April 2014 22:55 WIB

Pejuang pemberontak Libya di kota Tripoli, Senin (22/8). Tekanan terhadap Muammar Qadhafi, setelah dibombardir oleh pasukan NATO, kian kuat. Kini, para pemberontak mulai menguasai sebagian besar Tripoli. Reuters/Bob Strong

TEMPO.CO, Benghazi - Seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah minibus di luar kamp militer Libya di Benghazi, Selasa 29 April 2014. Dua orang tewas dan dua lainnya luka dalam serangan bunuh diri kedua sejak Desember lalu.

Pemboman mobil dan pembunuhan tentara dan polisi umum terjadi di kota timur Libya, di mana pasukan pemerintah secara teratur terlibat bentrokan dengan militan dari kelompok Islam Ansar al-Sharia. Organisasi ini dimasukkan dalam daftar organisasi teroris oleh Amerika Serikat.

Bom bunuh diri ini akan menandai pergeseran taktik militan Islam di Timur Tengah. Libya telah menyaksikan beberapa serangan bunuh diri selama selama atau setelah pemberontakan yang berujung pada jatuhnya Muammar Gaddafi pada tahun 2011.

Awalnya, seorang pria dengan minibus putih berhenti di depan gerbang utama markas Pasukan Khusus Batalyon 21 di Benghazi dan meledakkan dirinya dan kendaraannya setelah penjaga menolak untuk membiarkan dia masuk ke kamp itu, kata komandan Batalyon 21 Salem Al-Naili.

"Sopir meminta tentara yang bertugas untuk membuka pintu gerbang," kata Naili. "Prajurit itu menolak untuk membukakan pintu gerbang dan meminta sopir menunjukkan identitasnya. Pada saat itulah bus itu meledak."

Naili menuduh kelompok militan Islamis garis keras di balik serangan itu. Dia menegaskan, "Apapun yang mereka lakukan, kami siap untuk membangun tentara di Libya."

Sebagian besar negara telah menutup konsulat mereka di Benghazi dan beberapa maskapai penerbangan asing juga berhenti terbang ke sana sejak duta besar AS dan tiga orang Amerika lainnya tewas dalam serangan oleh militan Islam, September 2012.

Pemerintah pusat Libya sedang berjuang untuk mengendalikan kelompok-kelompok bersenjata, milisi dan mantan brigade pemberontak yang membantu menggulingkan Gaddafi pada tahun 2011, dan sekarang mereka menolak untuk dilucuti senjatanya.

Reuters | Abdul Manan

Berita Lainnya
Satu WNI di Jeddah Meninggal Akibat MERS-CoV
Tony Abbott: Fokus Pencarian MH370 di Bawah Laut
PBB: Kejamnya Korut Kombinasi Nazi ,Soviet, dan Apartheid
683 Pendukung Ikhwanul Muslimin Dihukum Mati


Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya