Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkapkan kepada parlemen di Canberra bahwa satelit telah menangkap dua benda yang diduga berkaitan dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang (20/4). Pesawat penyelamat Australia dikirimkan untuk menyelidiki dua benda yang terapung di Samudra Hindia tersebut. REUTERS/Australian Broadcasting Corporation via Reuters TV
TEMPO.CO, Peth - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan akan semakin memfokuskan pencarian MH30 di bawah air. Fokus pencarian bawah laut di Samudera Indonesia ini dinyatakan setelah ia mendapat laporan bahwa tidak mungkin puing MH370 ditemukan di permukaan.
"Saya diminta untuk mengatakan kepada Anda bahwa sangat tidak mungkin puing MH370 ditemukan di permukaan laut. Pada tahap ini, memasuki hari ke-52, kemungkinan pesawat sudah tenggelam di bawah air," kata Abbott dalam sebuah konferensi pers, seperti dilaporkan Sky News, Senin, 28 April 2014.
Abbott juga menjelaskan perburuan MH370 sekarang akan bergeser dari pencarian visual dengan kapal dan pesawat dan fokus pada operasi bawah air menggunakan sensor yang lebih canggih.
Pencarian dengan robot Bluefin-21 telah selesai, tapi belum menemukan apa-apa. Namun, para pejabat akan terus melakukan operasi pencarian jangka panjang.
"Saya ingin keluarga korban dan dunia tahu bahwa Australia tidak akan melalaikan tanggung jawab. Kami akan melakukan segala yang kami bisa," kata dia.
Namun, Abbott juga mengatakan pada keluarga korban harus siap menerima kemungkinan terburuk jika puing MH370 tidak akan pernah ditemukan. "Tentu saja mungkin, tapi itu akan menjadi hasil yang paling mengerikan mengingat keluarga akan sangat kecewa dengan ketidakpastian dan kebingungan selamanya," kata Abbott.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.