5 Persen Tanah di Cina Tercemar Zat Kimia  

Reporter

Sabtu, 19 April 2014 12:22 WIB

Asap polusi mengepul dari cerobong pabrik di saat kabut menutupi kawasan Dezhou, Shandong, Cina (12/3). Cina akan menyusun undang-undang yang akan menghukum industri yang mengotori lingkungan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak negatif industrialisasi di Cina mulai membawa korban. Studi terbaru yang dibuat Kementerian Lingkungan Hidup Cina menemukan bahwa hampir lima persen tanah di Cina tercemar. "Paling banyak disebabkan oleh kadmium, nikel, dan arsenik," demikian isi studi itu.

Sebelumnya, sejumlah kota besar di Cina diselimuti kabut asap sisa bahan bakar kendaraan bermotor dan pembakaran pabrik. Banyak warga kota yang terpaksa menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. (Baca: Kabut di Beijing Menebal, Stok Masker Menipis)

Penelitian yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup mengambil contoh tanah dari area seluas 6,3 juta kilometer persegi atau sekitar dua pertiga luas daratan Cina. Kesimpulan riset memaparkan pesimisme melihat kondisi tanah saat ini. (Baca:Polusi Udara Sebabkan 7 Juta Kematian di Dunia)

"Karena jangka waktu dan luasnya pembangunan industri, membuat makin memburuknya kualitas tanah di beberapa daerah," demikian pernyataan Kementerian Lingkungan dalam lamannya seperti dikutip BBC, Sabtu, 19 April 2014. Mereka berencana membuat langkah pencegahan dan perundang-undangan yang lebih baik.

Pencemaran tanah di Cina paling banyak disebabkan oleh bahan anorganik. Tingkat pencemarannya lebih tinggi ketimbang survei sebelumnya yang dilakukan pada 1986 dan 1990.

Pencemaran paling parah terdapat dalam tiga zona industri utama, yaitu di delta Sungai Yangtze di Cina timur serta delta Sungai Pearl di Cina selatan dan timur laut Cina yang digunakan sebagai penghubung industri berat.

Awalnya, laporan tersebut diklasifikasikan rahasia karena dianggap sensitif. Ada ketakutan yang berkembang di Cina bahwa modernisasi telah mengakibatkan pencemaran udara, air, dan tanah.

Pemerintah Cina berjanji masalah ini akan menjadi prioritas utama. Namun lemahnya penegakan hukum di tingkat lokal dan kepentingan pemerintah lokal menjadi tantangan bagi pemerintah pusat. Pada sisi lain, warga Cina makin vokal terhadap masalah kabut asap atau memprotes rencana pembangunan pabrik kimia di kota mereka. (Baca:Pejabat Cina Dilarang Rahasiakan Informasi Publik)

AMIR TEJO




Terpopuler:




Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Ajaib, Anak yang Selamat Dalam Tragedi Larantuka
Ibu Korban Pelecehan di TK JIS: Anakku Pahlawan!

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya