Separatis Pro-Rusia Tolak Letakkan Senjata

Reporter

Jumat, 11 April 2014 16:46 WIB

Aeorang pria menghangatkan diri di perapian di dekat barikade di depan jalan masuk kantor keamanan regional Ukraina, di Luhansk, Ukraina, Jumat (11/4). AP/Igor Golovniov

TEMPO.CO, Kiev - Separatis pro-Rusia yang menguasai sejumlah gedung pemerintahan di distrik sebelah timur Ukraina menolak meletakkan senjata kendati mendapatkan ultimatum selama 48 jam. Pemerintahan Ukraina menyatakan akan memberikan jaminan keamanan dan pengampunan jika kaum sparatis pro-Rusia itu bersedia menyerahkan senjatanya. Namun, para pria bersenjata itu menampik tawaran pemerintah dan berkukuh tak mau meninggalkan gedung.

Gedung yang dikuasai sejumlah pria bersenjata pro-Rusia nampak dikelilingi barikade kawat berduri dan karung pasir oleh pasukan keamanan Ukraina. Tuntutan kaum separatis itu, antara lain pemerintah Ukraina diminta menerima hasil referendum sebelum mengosongkan gedung dari kelompok pro-Rusia ini.

Seperti dilansir Al Jazeera, tuntutan mereka ditolak pemerintah, bahkan pasukan keamanan mengancam akan menyerbu gedung di Luhansk tersebut, jika mereka benar-benar tetap tak bersedia meletakkan senjata atau meninggalkan gedung dalam waktu 48 jam.

Namun, muncul kekhawatiran satu penyerbuan ke gedung yang dikuasai kelompok separatis bakal memicu Rusia mengirimkan pasukan dengan alasan melindungi anggota parlemen yang pro-Rusia. Bahkan di Donetks, kelompok bersenjata pro-Rusia telah siap mendeklarasikan sebuah distrik Republik Rakyat.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya