Petugas kepolisian Pakistan memeriksa lokasi ledakan kereta penumpang di Sibi, Pakistan, Selasa (8/4). AP/Saleem Gishkori
TEMPO.CO, Islamabad – Setidaknya 23 orang tewas dan 73 lainnya mengalami luka-luka setelah sebuah bom meledak di pasar buah dan sayur di pinggiran Ibu Kota Pakistan, Islamabad, pada Rabu, 9 April 2014, sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
Kepada Al Jazeera, seorang sumber kepolisian menyebutkan, sekitar lima kilogram bahan peledak diletakkan di salah satu peti di tengah pasar. Bom tersebut dikendalikan dari jarak jauh dengan remote control.
Ledakan itu, sontak saja menghancurkan pasar Pir Wadhai yang saat itu dipenuhi oleh sekitar 1.500 orang. Inspektur Polisi Khaid Khattak, seperti dikutip dari Xinhua, menyebutkan, sejumlah polisi memang tengah berpatroli di pasar seluas satu kilometer ini. Namun, mereka tidak memeriksa semua muatan truk yang masuk ke dalam pasar.
Serangan ini terjadi sekitar 24 jam sebelum kesepakatan gencatan senjata antara Taliban dan pemerintah berakhir. Sebelumnya, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan pemerintah Pakistan telah menyepakati gencatan senjata selama 40 hari dalam rangka perundingan damai antara keduanya.
Meski belum diketahui dalang di balik serangan ini, tapi dugaan kuat mengarah ke Taliban. Jika memang Taliban yang melakukannya maka ini menjadi pelanggaran kedua yang dilakukan Taliban dalam upaya gencatan senjata.