Seorang wanita memegang bendera Rusia saat ia memasukan surat suara ke dalam kotak di sebuah TPS di n Bakhchisaray, Ukraina (16/3). REUTERS/Sergei Karpukhin
TEMPO.CO,Kharkiv - Pemerintah Ukraina menjalankan program operasi "anti-teroris" di wilayah timur Kota Kharkiv. Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov mengatakan, dari operasi tersebut, sekitar 70 orang yang terlibat dalam aksi separatis ditangkap karena berusaha merebut gedung-gedung pemerintah.
Avakov menyatakan operasi anti-teroris telah diluncurkan. "Pusat kota telah diblokade, termasuk stasiun radio. Jangan khawatir. Setelah kami selesai, kami akan membukanya kembali," kata Avakov dalam laman Facebook-nya, Senin, 7 April 2014.
Sekitar 70 orang yang ditangkap itu dicurigai terlibat dalam aksi separatis atau gerakan untuk memisahkan sebuah wilayah dari Ukraina. Avakov, seperti dikutip dari kantor berita Ukraina, Interfax, menyatakan puluhan orang itu sudah ditahan. Pemerintah menyebutnya sebagai "kegiatan ilegal yang berkaitan dengan separatisme, organisasi gangguan massal, merusak kesehatan manusia, dan melanggar hukum lainnya."
Adapun Kementerian Luar Negeri Rusia hari ini menyeru pihak berwenang Kiev menghentikan pengumpulan pasukan militer yang ditugaskan untuk menekan protes anti-pemerintah di wilayah tenggara Ukraina. "Kami serukan untuk segera menghentikan persiapan militer yang dapat menyebabkan pecahnya perang saudara," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Irish Times, Selasa, 8 April 2014.
Pengunjuk rasa pro-Rusia menyerbu gedung-gedung pemerintahan di wilayah timur tiga kota, yaitu Kharkiv, Donetsk, dan Luhansk, pada Ahad malam. Mereka menuntut referendum kemerdekaan dari pemerintah baru Ukraina seperti yang pernah dilakukan oleh Moskow dalam pengambilalihan Crimea.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan Washington memantau setiap peristiwa yang terjadi di wilayah timur Ukraina dengan perhatian besar dan setiap langkah yang diambil Moskow untuk mengguncang Ukraina "akan mendatangkan risiko lebih jauh bagi Rusia."
Rencananya, Amerika akan melakukan pertemuan dengan Ukraina, Rusia, dan Uni Eropa untuk meredakan ketegangan.