Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meletakkan karangan bunga pada upacara peringatan peringatan 20 tahun genosida Rwanda, di Genocide Memorial Center, Kigali, Rwanda (7/4). (AP/Ben Curtis)
TEMPO.CO, Mogadishu - Simon Davies dan Clement Gorrissen, konsultan antinarkoba dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, ditembak mati di Galkayo, Puntland, Somalia tengah, Senin, 7 April 2014. Kantor berita Voice of America menuliskan Davies merupakan penduduk Inggris, sementara Gorrissen berkewarganegaraan Prancis.
Menurut pejabat keamanan setempat, Mohamed Mire, keduanya ditembak di bandara ketika baru turun dari pesawat. Sedangkan pejabat bandara menyatakan Davies dan Gorrissen ditembak oleh lelaki berseragam polisi. "Satu pria tewas di tempat, lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena lukanya yang serius," ujar saksi mata, Hassan Ahmed.
Sumber di PBB mengkonfirmasi jika Davies dan Gorrissen merupakan konsultan internasional dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC). Tujuan mereka ke Galkayo adalah untuk bertemu pejabat Somalia guna mengatur sistem layanan transfer uang sebagai pengganti sistem perbankan formal di sana. Dan, seharusnya mereka singgah di Galkayo selama dua hari, sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke Garowe.
Garowe merupakan ibu kota Puntland. Mereka datang ke sana untuk membantu pembangunan penjara berkapasitas 500 tempat tidur. Di Galkayo sendiri biasanya keamanan PBB sangat ketat.
"Diduga, mereka ditembak oleh polisi yang mengalami gangguan jiwa," kata Presiden Puntland Abdiweli Mohamed Ali. Namun tidak ada pemberitaan mengenai penangkapan si pelaku. Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk penembakan itu. Ia menuntut pelaku segera diseret ke pengadilan.