Luigi Maraldi, warga Italia yang paspornya dicuri dan digunakan salah satu penumpang di pesawat Malaysia Airline yang hilang, saat dijumpai di kepolisian Phuket, Thailand (9/3). (AP Photo/Krissada Muanhawang)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Siapa pengguna paspor curian dalam penerbangan Malaysia Airlines yang nahas kian terkuak. Catatan pemesanan elektronik menunjukkan tiket dikeluarkan Kamis pekan lalu dari agen perjalanan di daerah wisata pantai Pattaya di Thailand timur atas permintaan agen perjalanan Grand Horizon, kata pejabat Kepolisian Thailand, Kolonel Supachai Phuykaeokam. (Baca: Dua Penumpang Malaysia Airlines Beli Tiket Bersama)
The Financial Times, mengutip sumber di Thailand, mengatakan, pembelian tiket dilakukan melalui telepon oleh seorang pria Iran bernama Kazem Ali. Ia menyatakan dua temannya, yang belakangan diketahui sebagai pengguna paspor curian, ingin pulang ke Eropa. Tiket dibayar secara tunai, kata Times. (Baca: 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines Berwajah Asia)
Pemilik Horizon, Benjaporn Krutnait, mengatakan Ali meminta tiket termurah ke Eropa dan tidak menyebut Kuala Lumpur untuk penerbangan ke Beijing.
Kepala Kepolisian Malaysia mengatakan kepada wartawan di Kuala Lumpur bahwa salah satu dari dua laki-laki telah diidentifikasi. Kepala penerbangan sipil Azharuddin Abdul Rahman mengatakan video dari laki-laki yang diyakini bepergian dengan paspor curian menunjukkan bahwa mereka berpenampilan "non-Asia".
Rahman menekankan bahwa tidak diketahui apakah kedua pria itu ada hubungannya dengan hilangnya pesawat itu. Migran ilegal dan pelaku kriminal sering menggunakan paspor palsu atau curian untuk masuk ke suatu negara. (baca: Terungkap, 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines )
Boeing 777 dengan 239 orang di dalamnya hilang pada Sabtu, kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur dalam perjalanan ke Beijing. Tidak ada puing-puing yang ditemukan hingga Senin. Upaya pencarian melibatkan puluhan pesawat dan kapal dari berbagai negara masih terus dilakukan.