Ketua DVI Indonesia, Kombes Polisi Anton Castilani, menyampaikan keterangan rencana penyerahan jenazah korban Pesawat Sukhoi di RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta, (21/5). Menurutnya pihak keluarga diperkenankan melihat jenazah pada hari Selasa (22/5), dan penyerahan jenazah pada hari Rabu (23/5) di Bandara Halim Perdanakusuma. ANTARA/Ujang Zaelani
TEMPO.CO , Jakarta: Kepolisian Indonesia menurunkan dua tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu proses identifikasi warga negara Indonesia yang menaiki pesawat Malaysia Airlines yang hilang pada Sabtu, 8 Maret 2014. Tim DVI Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Utara melakukan pendataan ante mortem atas para penumpang pada Ahad, 9 Maret 2014.
"Kami mendatangi keluarga 4 korban di Jakarta dan keluarga 3 korban di Medan untuk pendataan ante mortem," kata Koordinator Tim DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Komisaris Besar dr. Anton Castilani kepada Tempo, Ahad, 9 Maret 2014. (Baca: 4 Warga Jakarta dan 3 Warga Medan di MalaysiaAirlines)
Anton mengatakan, pendataan ante mortem dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai penumpang seperti ciri fisik dan pakaian atau perhiasan yang dipakai terakhir saat berangkat. Selain itu, petugas juga mengambil sampel DNA dari keluarga. Data-data ante mortem ini untuk pembanding jika mereka ditemukan dan dalam keadaan tak selamat. (Baca: Dua Dugaan Penyebab Jatuhnya MalaysiaAirlines)
Pengumpulan data diperkirakan bisa selesai pada hari yang sama. Anton mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri pada Senin, 10 Maret 2014 mengenai langkah selanjutnya.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang kontak pada Sabtu, 8 Maret 2014. Pesawat yang mengangkut 227 orang penumpang dan 12 awak pesawat ini hilang setelah 2 jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Dalam penerbangan ini terdapat 7 penumbang berkebangsaan Indonesia. (Baca:Pilot Boeing Sempat Kontak Pilot MalaysiaAirlines)