Aksi Dukung Rusia Meluas di Ukraina

Reporter

Selasa, 4 Maret 2014 10:52 WIB

Massa Pro-Rusia membawa bendera nasional Rusia saat melakukan long march di Simferopol, Ukraina (1/3). Sejak beberapa hari terakhir pasukan bersenjata "misterius" telah menduduki bandara dan gedung pemerintahan Crimea. (Sean Gallup/Getty Images)

TEMPO.CO, Donetsk - Kelompok pendukung Rusia di Donetsk, kota yang terletak di timur Ukraina, menguasai gedung pemerintahan dan memproklamasikan pengambilalihan pemerintahan.

Mereka berjumlah sekitar 100 orang saat memasuki gedung pemerintahan wilayah Donetsk pada Senin siang, 3 Maret 2014. Mereka masuk dari pintu belakang gedung kemudian mengamankan ruangan di lantai dasar, lalu ke ruang pertemuan, dan kemudian mengibarkan bendera Rusia di puncak gedung. Ratusan orang juga mengibarkan bendera Rusia dan meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah Ukraina di sekitar halaman gedung.

"Para separatis itu mengumumkan pembentukan pemerintah baru yang dipimpin oleh Pavel Hubarev," kata Oleksiy Matsuka, editor surat kabar Novosti Donbassa.

Menurut Matsuka, kekuasaan para pendukung Rusia itu tidak diakui siapa pun di wilayah itu. Polisi setempat telah mengusut insiden di Donetsk.

Novosti Donbassa melaporkan sentimen terhadap Ukraina menyebar di negara yang penduduknya mayoritas warga Rusia. Insiden di Donetsk juga terjadi di Odessa di Sungai Hitam dan Luhansk, yang berbatasan dengan Rusia.

Di Odessa, sekitar tiga ribu orang pendukung Rusia melakukan aksi turun ke jalan mengelilingi Kota Odessa sambil meneriakkan tuntutan referendum Kemudian mereka menentang orang-orang nasionalis Ukraina yang menuntut mereka menurunkan bendera Rusia.

Sekitar 400 orang di Luhansk memasuki kota sambil melambai-lambaikan bendera Rusia dan bendera Russkoye Edinstvo, kelompok pendukung Rusia. Mereka menegaskan tidak mengakui pemerintahan Kiev dan meminta Putin mengerahkan pasukan militernya ke Ukraina.

Penduduk Donetsk, Luhanks, Odessa, dan Krimea merupakan pendukung utama Rusia di Ukraina.

Baru-baru ini digelar jajak pendapat oleh Democratic Initiatives Foundation dan Kiev International Institute of Sociology di tiga kota. Responden ditanyai pendapat mereka tentang penyatuan kembali Ukraina dengan Rusia.

Hasil jajak pendapat yang dipaparkan Senin, 3 Maret 2014, menyebutkan 33 persen warga Donetsk menyatakan setuju Ukraina kembali bersatu dengan Rusia. Pernyataan serupa disampaikan sekitar 24 persen warga Luhansk. Dan angka tertinggi ada di Crimea, yakni 41 persen.

"Namun untuk Ukrainam, secara keseluruhan persentase, yang mendukung penyatuan kembali Ukraina ke Rusia sekitar 13 persen," kata Volodymyr Paniotto, sosiolog dari Kiev International Institute of Sociology. Dan hanya sekitar 16 persen warga Rusia yang menginginkan unifikasi.


THE GUARDIAN I MARIA RITA HASUGIAN



Berita terkait:


Pentagon Tunda Kerja Sama Militer dengan Rusia
Presiden Terguling Ukraina Berkirim Surat ke Putin
Pasukan Rusia Mengalir Masuk ke Crimea











Advertising
Advertising

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya