Api dan asap memenuhi Independence Square saat aksi protes menentang pemerintahan terjadi di Kiev, Ukraina, Rabu (19/2). REUTERS/David Mdzinarishvili
TEMPO.CO, Kiev – Para pemimpin protes dan Presiden Ukraina akhirnya memutuskan melakukan gencatan senjata pada Rabu malam, 19 Februari 2014. Kesepakatan ini tercapai setelah Presiden Viktor Yanukovych berdiskusi dengan tiga pemimpin partai oposisi di Ukraina yang memimpin protes. Ketiganya adalah Yatseniuk, Vitaly Klitschko yang merupakan mantan petinju, dan tokoh nasionalis kanan-jauh bernama Oleh Tyhanibok.
Seperti dilaporkan CNN, kesepakatan ini akhirnya dicapai setelah bentrokan antara demonstran dan polisi antihuru-hara pecah sejak Selasa siang untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Setidaknya 26 orang tewas dan lebih dari 400 orang mengalami luka-luka.
Dalam perundingan ini, beberapa kesepakatan lain juga disetujui Yanukovych. Di antaranya adalah setuju mengakhiri pertumpahan darah dan mengembalikan situasi negara ke kondisi stabil dengan menjunjung kedamaian nasional.
Kesepakatan ini tampaknya akan membuat polisi antihuru-hara tidak akan bertindak lebih jauh dalam membubarkan perkemahan para pengunjuk rasa yang pada Selasa malam menduduki Independence Square di pusat Kota Kiev.
Bentrokan mulai terjadi saat polisi membubarkan massa yang menentang keputusan Yanukovych untuk tunduk kepada tekanan Rusia dan menarik Ukraina dari perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa.
Keputusan Yanukovych ini menimbulkan gejolak panas di negara tersebut. Ukraina mendapat kecaman dari PBB dan juga sejumlah pemimpin negara. Mereka mendesak negara pecahan Uni Soviet ini untuk menarik mundur polisi antihuru-hara dan segera mengadakan dialog untuk mencapai kesepakatan bersama.