Begini Jalannya Sistem ERP di Singapura  

Reporter

Selasa, 21 Januari 2014 09:14 WIB

Ilustrasi kemacetan lalu lintas. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Singapura - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Namun, rencana itu masih digodok oleh pemerintah sembari menunggu datangnya bus Transjakarta dan bus sedang baru.

Namun di Singapura, sistem pengendalian kendaraan ini sudah berjalan selama lima tahun. Tempo sempat mencoba berkendara di area ERP pada Senin, 20 Januari 2014. Ternyata, di jam-jam tertentu, sistem itu memang cukup menguras kantong pengendara.

Rombongan wartawan berkeliling melihat lokasi pembangunan stasiun Mass Rapid Transit (MRT). Eddy, supir bus yang mengantar rombongan kami, lalu menunjukkan gerbang ERP yang bentuknya seperti pintu tol. "Di sini tarifnya berbeda-beda, tergantung jam dan jenis kendaraan," ujarnya.

Tarif ERP memang bervariasi tergantung kondisi lalu lintas dan jenis kendaraan. Sepeda motor mendapat tarif termurah, bernilai antara SG$ 0,5 (sekitar Rp 4.700) sampai SG$ 1 (sekitar Rp 9.400), tergantung kondisi lalu lintas. Untuk mobil tarifnya berkisar antara SG$ 1-6. Begitu juga dengan bus.

Ketika memasuki Jalan Fort Canning sekitar pukul 14.00 waktu setempat, bus kami terkena tarif SG$ 1,5. Mobil tak perlu berhenti karena di dalam mobil sudah terpasang In-vehicle Units (IUs) yang berbentuk seperti mesin debit. Mobil hanya perlu memelankan kecepatan. Begitu terdengar bunyi "bip", saldo di kartu langsung terpotong.

Noura, pemandu kami selama di Singapura, mengatakan berkendara di Singapura terbilang mahal. Apalagi jika harus keluar masuk di sejumlah area ERP pada jam sibuk. "Tetapi kalau jalan sedang sepi, gerbang ERP tidak menyala," katanya. Tandanya, tak ada lampu yang menunjukkan jumlah tarif yang sedang berlaku.

Tarif ERP juga berbeda di akhir pekan. Pada Sabtu dan Minggu, ERP di area perkantoran tidak berlaku karena daerah itu sepi. Sementara di pusat bisnis dan wisata seperti di Orchard Road, tarifnya akan melambung di akhir pekan.

ANGGRITA DESYANI

Berita terkait

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

1 menit lalu

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

Mantan capres Ganjar Pranowo berkali menyatakan tak akan bergabung dalam pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Prabowo -Gibran. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

5 menit lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

8 menit lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

Halili menilai, ibadah Rosario Mahasiswa Katolik UNPAM menunjukkan bahwa intoleransi dan kebencian terus menjadi ancaman terhadap kebebasan beragama.

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

9 menit lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

9 menit lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

10 menit lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

11 menit lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Kedokteran Gigi Universitas Moestopo 2024

12 menit lalu

Biaya Kuliah Kedokteran Gigi Universitas Moestopo 2024

Rincian biaya kuliah Kedokteran Gigi Universitas Moestopo 2024/2025

Baca Selengkapnya

Jebol, 30 Lebih Game Tinggalkan PlayStation Plus Mei Ini

15 menit lalu

Jebol, 30 Lebih Game Tinggalkan PlayStation Plus Mei Ini

Yang juga cukup mengagetkan adalah ditariknya Horizon: Zero Dawn dari daftar game gratis PlayStation Plus untuk PS5.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Buah, Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

15 menit lalu

7 Rekomendasi Buah, Efektif Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas

Saat cuaca panas seperti saat ini, menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan hal penting.

Baca Selengkapnya