Masjid kuno Khalid bin al Walid di kota Homs, Suriah, juga tidak luput dari kerusakan akibat perang saudara (25/7). Pasukan pemerintah merebut masjid tersebut, yang telah dikuasai oposisi selama lebih dari setahun. REUTERS/Thair al-Khalidi/Shaam News
TEMPO.CO, Damaskurs - Oposisi politik Suriah, Senin 20 Januari 2014, mengatakan akan menarik diri dari perundingan perdamaian internasional yang dijadwalkan minggu ini kecuali Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon membatalkan undangan untuk Iran, pendukung utama Presiden Bashar al - Assad .
Ban mengatakan sebelumnya bahwa ia telah mengundang Iran untuk menghadiri hari pertama pembicaraan damai soal Suriah pada 22 Januari di Montreux, Swiss. Teheran telah berjanji untuk memainkan "peran positif dan konstruktif " jika diminta untuk berpartisipasi.
"Koalisi Suriah mengumumkan bahwa mereka akan menarik kehadiran mereka di Jenewa 2 kecuali Ban Ki-moon menarik undangan yang disampaikan kepada Iran," kata sebuah posting Twitter, mengutip juru bicara Koalisi Nasional Louay Safi.
Amerika Serikat, dalam kesempatan terpisah, memberi indikasi mendukung partisipasi Iran dalam Jenewa 2 jika negara republik Islam itu secara eksplisit menyatakan dukungannya terhadap rencana transisi politik Suriah yang disusun Juni 2012. Amerika Serikat mengartikan rencana itu dengan mundurnya Assad dari politik.
"Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan Iran secara terbuka dan sesuatu yang telah lama kita jelaskan bahwa ini diperlukan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Jen Psaki dalam sebuah pernyataan. "Jika Iran tidak sepenuhnya dan secara terbuka menerima komunike Jenewa, undangan harus dibatalkan."
Perundingan damai yang disebut Jenewa 2, yang disponsori Rusia dan Amerika Serikat dan negara Barat lainnya, dimaksudkan untuk mengakhiri perang sipil di Suriah yang kini sudah memasuki tahun ketiga dan menyebabkan lebih dari 100 ribu orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi ke luar negeri.