Seorang anggota militer berpidato di lokasi pemakaman mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela di desa Qunu, 900 km di selatan Johannesburg, Minggu (15/12). REUTERS/SABC via Reuters TV
TEMPO.CO, Qunu – Dengan kemegahan militer dan ritual tradisional, Afrika Selatan memakamkan Nelson Mandela pada Ahad, 15 Desember 2013. Ini menjadi akhir dari sebuah perjalanan panjang yang luar biasa dari seorang presiden yang banyak menghabiskan hidupnya di dalam penjara itu.
Mandela dimakamkan di kampung halamannya di Desa Qunu, Eastern Cape. Di sana ia akan dibaringkan bersama tiga anaknya yang telah tiada dan beberapa kerabatnya.
Upacara pemakaman dipimpin oleh seorang kepala suku yang mengenakan jubah dari kulit binatang. Dengan khidmat, ia memimpin upacara di area pemakaman yang menghadap Bukit Hijau. (Baca: Mandela dan Batik Indonesia)
Sebelum upacara pemakaman, sebuah helikopter mengudara sambil membentangkan bendera Afrika Selatan dan sebuah meriam meletus 21 kali, membuat gema di atas desa yang tenang.
“Penghormatan terakhir ini benar-benar mengantarkan Mandela ke jalan kebebasan. Sekarang Mandela telah mencapai kebebasannya di dada Tuhan,” tutur seorang petugas di lokasi pemakaman, seperti dikutip laman CNN. (Warisan Mandela Ratusan Miliar)
Prosesi pemakaman Mandela dijaga dengan ketat dan hanya beberapa tamu yang diizinkan untuk melihat secara langsung Mandela dikebumikan. Hal ini dilakukan atas permintaan keluarga. Bahkan, media pun tidak diizinkan meliput prosesi penurunan peti mati. (Baca: Wawancara Ekslusif Leila S Chudori dengan Mandela)