Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela berbincang-bincang dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dalam sebuah pertemuan di sebuah hotel di London, Inggris, 24 Juni 2008. REUTERS/Dylan Martinez
TEMPO.CO, Afrika Selatan - Meninggalnya Presiden pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, menimbulkan kedukaan di seluruh belahan dunia. Karier politiknya yang mengagumkan telah menginspirasi berbagai pemimpin belahan dunia, termasuk Presiden Barrack Obama yang sempat memajang fotonya di ruangan kerjanya ketika menjadi masih menjadi senator. Lalu, bagaimanakah Mandela sebenarnya ingin diingat ? Dalam sebuah wawacara televisi terakhirnya sebelum pensiun, ia mengungkapkan pendapatnya tentang itu.
"Saya menyerahkan kepada masyarakat untuk memutuskan bagaimana mereka harus ingat saya," katanya di televisi Afrika Selatan sebelum pensiun tahun 1999 seperti dikutip halaman Reuters.
Pada masa pensiunnya,meski Mandela terus bertemu relasi, keluarga dan aktif dalam yayasannya, dia kerap terus menolak undangantampil di acara publik dan menolak sebagian besar permintaan wawancara.
Penampilan besar terakhir Mandela di panggung global datang pada tahun 2010 ketika ia mengenakan topi bulu di musim dingin di Afrika Selatan dan mengendarai kereta golf, melambaikan tangan kepada kerumunan 90.000 orang di sepak bola final Piala Dunia.
Nelson Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun setelah dirinya menjalani perawatan karena infeksi paru-paru selama tiga bulan belakangan. Sepanjang hidupnya ia menjadi sosok yang dikenal berfokus pada penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan serta mendorong rekonsiliasi rasial.