Vatikan Tolak Berikan Data Kasus Pedofil PBB  

Reporter

Rabu, 4 Desember 2013 13:34 WIB

Pemandangan lapangan Saint Peter's saat Paus Fransiskus memimpin misa di Vatikan, Minggu (28/4). REUTERS/Alessandro Bianchi

TEMPO.CO, ROMA - Vatikan menolak permintaan komite khusus Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (CRC) agar berbagi informasi mengenai penyelidikan pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para rohaniwan Katolik. Seperti dilansir Reuters, Rabu, 4 Desember 2013, Tahta Suci Vatikan menegaskan kasus-kasus itu menjadi tanggung jawab yudisial masing-masing negara yang menanganinya.

Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para rohaniwan Katolik di seluruh dunia terus memicu kontroversi sejak 1995. Kasus ini menjadi perhatian dunia setelah Paus Benediktus XVI mundur dan digantikan oleh Paus Fransiskus I pada Maret lalu. Saat mulai berkuasa, Fransiskus berjanji akan serius menyelidiki kasus-kasus tersebut.

CRC pun mulai melakukan penyelidikan dan menanyai pejabat Vatikan sejak Juli lalu, mengenai kasus pelecehan seksual yang telah diselidiki Tahta Suci sejak 1995. Mereka ingin tahu apakah para rohaniwan yang dilaporkan melecehkan anak-anak tetap berhubungan dengan jemaat di bawah umur. Selain itu, komite juga menanyakan apakah Vatikan memaksa Gereja melaporkan kasus-kasus pelecehan ke aparat hukum.

Sebagai jawaban, Tahta Suci Vatikan menyatakan bahwa kasus-kasus ini terpisah dari Gereja Katolik Roma dan mereka tidak dapat membagi informasi mengenai hukuman terhadap rohaniwan mereka, kecuali kepada aparat hukum negara di mana kasus itu terjadi. “Kami harus melindungi saksi, tersangka dan integritas Gereja dalam proses penyelidikan,” ujarnya.

Namun, Vatikan juga menyatakan bahwa kasus pelecehan seksual telah mengubah kriteria pemilihan pastur dan mengubah sejumlah aturan gereja terkait hal tersebut.

Komite CRC dan pejabat Vatikan akan bertemu secara langsung pada Januari 2014 untuk membahas kasus-kasus pelecehan seksual oleh rohaniwan Katolik di seluruh dunia. Vatikan telah meratifikasi Konvensi Perlindungan Anak pada 1990.

Sejumlah lembaga penggiat hak asasi manusia mengkritik keras sikap Vatikan. Salah satunya adalah kelompok Center for Constitutional Rights asal Amerika Serikat. Kelompok ini menuding Vatikan tidak bertanggung jawab. “Jawaban Vatikan mengindikasi mereka menyalahkan masing-masing negara di mana kasus itu terjadi. Sungguh tidak bertanggung jawab.”

REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita Terpopuler:


Ini Tim Paling Sulit Dikalahkan Versi Ronaldo
Van Persie Siap Tampil Lawan Everton
Thohir: Tekanan di Liga Italia Sangat Tinggi
Hadapi Sunderland, Chelsea tanpa Oscar dan Luiz
Ronaldo Ogah Berbicara dengan Blatter

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

42 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

45 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

47 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

48 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

50 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya