Dolarisasi dan Yuanisasi Terjadi di Korea Utara  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 28 Oktober 2013 22:16 WIB

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Seoul - Diam-diam, mata uang dolar Amerika dan Yuan beredar luas di Korea Utara. Mata uang ini diterima secara luas dan dianggap beberapa pengamat merupakan bagian dari resusitasi perekonomian yang sebelumnya nyaris sekarat di negara itu.

Beredarnya yuan dan dolar diduga merupakan dampak dari salah satu kebijakan yang memungkinkan petani untuk menjual sebagian produk mereka kepada pihak lain. Sebelumnya, mereka hanya boleh menjualnya kepada negara.

Berbarengan dengan banyak beredarnya mata uang asing, kini minimarket gaya Barat banyak bermunculan di negara itu. Pemerintah Korea Utara mewaspadai penyebaran kapitalisme, namun para analis mengatakan Korea Utara tampaknya telah memasuki fase koeksistensi dengan ekonomi pasar yang belum sempurna.

Sebuah sumber mengatakan jumlah mata uang asing yang beredar sejak pemimpin Kim Jong-un berkuasa pada akhir 2011 menyumbang 10 persen dari PDB negara tahun 2012, atau sebesar US$ 29,6 miliar dolar AS. Satu sumber mengatakan perekonomian Korut tidak akan bisa berjalan tanpa mata uang asing.

"Warga Korea Utara mempunyai kepercayaan yang tinggi pada dolar atau yuan ketimbang mata uang mereka sendiri," kata Yang Moon-soo, profesor studi Korea Utara di sebuah universitas di Seoul. "Dolarisasi dan yuanisasi kini tengah berlangsung di Utara."

Beberapa ahli membandingkan tren ini dengan hari-hari terakhir Uni Soviet pada 1980-an, ketika warga Rusia lebih menyukai valuta asing yang diperoleh di pasar gelap ketimbang rubel. Dolar secara luas digunakan seperti mata uang negara itu di Pyongyang. Sedang yuan banyak digunakan sebagai alat jual beli di perbatasan negeri yang dekat dengan Cina.

Samsung Economic Research Institute memperkirakan bahwa lebih dari US$ 2 miliar dolar dan yuan beredar di Korea Utara. "Kami memperkirakan sekitar 50 persen dari mata uang asing yang beredar adalah dolar, 40 persen yuan, dan 10 persen euro," kata seorang sumber di lembaga ini.

CHOSUN ILBO | TRIP B

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya