TEMPO.CO, KUALA LUMPUR – Pemerintah Negara Bagian Malaka Malaysia akan menghidupkan kembali rencana pembangunan proyek jembatan kontroversial sepanjang 48,69 meter yang menghubungkan Malaka dengan Dumai, Indonesia, dengan melintasi Selat Malaka.
Gagasan yang sempat mencuat tujuh tahun lalu itu dibahas dalam sebuah pertemuan pada September lalu dan baru diungkap media massa Malaysia, Rabu, 16 Oktober 2013.
Menteri Besar Malaka Idris Harun mengatakan detail proyek jembatan yang menghubungkan Teluk Gong, Malaka, dengan Pelabuhan Dumai, Sumatera, akan segera dibeberkan jika semua mekanisme telah siap.
Menurut Idris, proyek itu dibahas dalam pertemuan Forum Menteri Besar dan Gubernur ke-10 (CMGF) Segitiga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) di Koh Samui, Thailand 12 September lalu.
“Forum mencatat potensi ekonomi dan posisi strategis IMT-GT dengan dibangunnya Jembatan Malaka-Dumai,” kata dia.
Proyek pembangunan jembatan itu pertama kali digagas pada 1995 untuk meningkatkan peluang ekonomi, khususnya dalam bidang perdagangan dan pariwisata di kedua negara. Namun rencana itu tidak diteruskan akibat krisis keuangan di Asia pada 1997.
Meski gagasan itu disambut baik oleh beberapa kepala daerah di Indonesia, Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat itu menilai pembangunan jembatan tersebut belum perlu karena wilayah-wilayah Indonesia belum terintegrasi.
Dia khawatir akan jatuhnya sumber daya alam ke tangan asing dengan adanya jembatan tersebut. "Pembangunan jembatan Selat Malaka belum boleh terjadi karena kita belum terintegrasi secara jarak ekonomi dan semua resources bisa terambil ke Malaysia," kata Hatta, Mei lalu.
XINHUA | THE STAR | MALAYSIAN INSIDER | ANT |NATALIA SANTI
Topik Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terpopuler:
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Istri Akil Mochtar Minta KPK Buka Rekeningnya
Jokowi: Lihat Saja Nanti Siapa yang Disembelih
Roy Suryo Larang Timnas U-19 Temui Politikus
Mau Blusukan, Sultan HB X Minta Mobil Baru