Pasukan militer Kenya mengepung pusat perbelanjaan yang dijadikan tempat bersembunyi militan Somalia dalam menyandera ratusan warga di Nairobi, Kenya, (23/9). Sebagian warga telah dibebaskan dan diperkirakan masih ada 30 sandera tersisa. (AP Photo/Sayyid Azim)
Setelah serangan di London, ia membantah keterlibatannya dalam serangan. Bahkan, ia mengklaim sama sekali tidak tahu mengenai rencana suaminya itu. Sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui dan tak lagi menjadi sorotan.
Hingga akhirnya, seperti dikutip CNN, pada bulan Desember 2011, pemerintah Kenya menggerebek tiga rumah di Mombasa yang diduga terkait dengan jaringan Al Shabaab. Salah satu rumah itu diduga ditempati oleh wanita berjulukan si Janda Putih ini. Rupanya, ia berhasil masuk ke Kenya dengan nama Natalie Faye Webb.
Beberapa orang lainnya berhasil ditangkap. Mereka dicurigai tengah merencanakan aksi teror untuk menghancurkan jembatan, feri, dan hotel yang kerap kali dikunjungi turis Barat.
Di kediaman Samantha, polisi menemukan berbagai jenis bahan pembuat bom yang diduga sama dengan yang dipakai pada serangan di London. Namun, ia berhasil melarikan diri bersama beberapa rekannya.